Lompat ke konten

Bermain Mozaik

Mozaik, itulah tema yang kami ambil pada pertemuan kali ini. Pada hari Minggu, 6 Oktober 2013, tepatnya sekitar setengah 4 sore, kami berkumpul bersama anak-anak Sadang Serang. Jendelist yang hadir saat itu berjumlah 6 orang dan anak-anak berjumlah 13 orang dengan rentang umur 3 sampai 13 tahun. Pada hari ini juga ada 2 jendelist baru yang hadir, mbak Keke dan bu Wati. Bu Wati juga mengajak anaknya. Peralatan yang kami siapkan berupa kertas origami sisa pertemuan sebelumnya, kertas bekas, dan peralatan tulis seperti spidol, lem, gunting, dan lain-lain.

Kegiatan membuat mozaik dibuka oleh mbak Dhani. Anak-anak dibagi berdasarkan umur lalu dikelompokkan masing-masing terdiri dari 2 kelompok. Setiap kelompok diberi 1 kertas bekas dan 1 alat tulis. Setiap kelompok harus menggambar suatu objek, bebas, dari buku yang jendelist sediakan. Seharusnya begitu, pada kenyataannya anak-anak mengambil kertas untuk dirinya masing-masing dan menggambar masing-masing. Namun anak-anak tetap berinteraksi satu sama lain, bahkan ada yang membantu temannya menyelesaikan mozaiknya ketika ia telah selesai.

Anak-anak dibawah kelas 4 SD masih dituntun oleh beberapa jendelist saat menggambar, sedangkan anak-anak kelas 4 SD dan diatasnya sudah bisa menggambar sendiri, bahkan ada yang menggambar dengan sangat detail. Setelah ditanya ke teman-temannya, ikhsan, anak yang menggambar dengan sangat teliti, memang sering juara pada lomba menggambar yang diselenggarakan di sekolah dan sekitar rumahnya. Ada pula anak yang menggambar burung dengan gaya realis, mirip sekali dengan yang ada di buku . Namun sayang, gambar anak-anak ini tidak terlihat bentuknya lagi ketika potongan-potongan kertas mozaik telah ditempel. Lain kali difoto dulu sebelum ditempel 😀

edit2

 

edit1

Setelah gambar mereka selesai, mereka diminta menceritakan tentang objek yang mereka gambar. Namun tidak semua anak dapat menceritakannya karena waktu sudah keburu sore, sekitar jam 5 sore anak-anak dibiarkan pulang. Sebagian anak-anak meminjam buku karena tertarik dengan buku yang mereka pakai untuk menggambar mozaik. Ada pula yang meminjam buku karena diajak bermain bola dengan temannya setelah menggambar mozaik, supaya makin jago mungkin. Setelah anak-anak pulang, kami membereskan barang-barang dan pamit pada jendelist yang meminjamkan musholanya untuk digunakan pada kegiatan jendela bandung kali ini, mbak Echa.

Sekian dan terima kasih, semoga kumpul selanjutnya lebih menyenangkan lagi 😀

Avi Melati

edit3

edit4

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *