Lompat ke konten

Belajar dan Bermain menggunakan Origami

Bandung, 29 September 2013

Assalamualaikum wr.wb

Hallo, apakabar semuanya ? Hari ini jendela Bandung akan melakukan kegiatan membuat angsa menggunakan origami. Sebenarnya sih banyak benda-benda ataupun binatang yang ingin dibuat tapi karena keterbatasan waktu dan membuat satu binatang aja butuh waktu yang lama jadi untuk hari ini kita hanya membuat satu binatang.

Awalnya para jendelist mengajak adik-adik disana atau bisa dibilang sih jemput bola dulu untuk bermain dan belajar bareng kakak-kakak jendelist di musholla persis sebelah rumah kak eca. Ternyata banyak adik-adik yang antusias dan termakan rayuan para jendelist (ini dalam konteks positif loh he..he..) nah sudah adik-adik kumpul di musholla, kak diza, selaku yang menjadi leader dalam membuat origami ini memulainya. Setiap anak diberi satu kertas origami. Disana mereka berebut untuk mengambil kertas berwarna kesukaan mereka yang disediakan kakak-kakak jendelist. Tahap demi tahap dilalui, pada awalnya sih mudah dan anak-anak pun bisa mengikutinya tapi tiba-tiba jeng…jeng..jeng pertengahan dari tahapan itu sudah mulai rumit. Banyak anak-anak yang mulai kesulitan dan mulai meminta bantuan kakak-kakak jendelist, “teteh-teteh ini gimana?” “lah kok jadi kaya gini” pokoknya banyak keluhan yang diutarakan adik-adik. Dengan sigap kakak-kakak jendelist membantu mereka untuk membenarkan atau memberitahu cara yang benar itu gimana.

Ditengah-tengah asiknya membuat angsa ini, tiba-tiba datanglah kak nanang dengan raut muka lelah karena habis pulang kerja tapi tetap semangat untuk bertemu adik-adik. Dan dia pun ikut membuat origami ini dan membantu adik-adik yang kesulitan.

Saya pun selalu telat dalam melakukan tahap demi tahap membuat angsa ini ya kalo bisa dibilang paling terakhir karena setiap melakukan lipatan pasti ada adik-adik yang meminta bantuan, “teteh…(sambil muka bingung)” jadi saya membantu anak-anak tersebut termasuk azka yang paliiiing banyak minta bantuan tapi ga apa-apa sih namanya juga anak kecil masih usia 5-6 tahun.

Setelah tahap demi tahap selesai akhirnya angsa pun jadiii, yeee……. (sorak sorai anak-anak dan para jendelist) ada yang mendeskripsikan angsa itu seperti pesawat jadi suasana di musholla itu menjadi tidak karuan. Anak-anak lari sana lari sini yaaa maklum sih namanya anak-anak, ada yang memamerkan angsanya itu ke temannya atau jendelist, dan ada juga yang hanya diam saja melihat angsa buatannya. Kalau angsa buatan saya, saya kasihkan ke azka biar jadi kenang-kenangan buat dia hi..hi…hi…

Nah setelah membuat angsa selesai, kebetulan disana ada buku-buku yang sudah disiapkan boleh dipinjam oleh anak-anak. Banyak anak-anak yang meminjam buku dan setiap anak hanya boleh meminjam satu buku dan tenggang waktunya 2 hari. Ada salah satu anak namanya arif, masih kelas 5 SD tapi buku-buku yang dia pilih untuk dipinjam itu berat-berat kaya misalnya internasionalisasi pendidikan atau buku tentang Hak Asasi Manusia (Waaah….) bukunya ga sesuai usianya. Akhirnya setelah diberi nasihat, dia pun memilih buku cerita anak-anak (hufft….arif arif…) nah setiap anak yang meminjam buku dicatat oleh saya supaya ada datanya dan juga bukunya ga hilang-hilang he…he..

Akhirnya anak-anak pun pulang ke rumahnya masing-masing dan akan berjumpa lagi minggu depan J

Alhamdulillah, akhirnya acara hari ini berjalan lancar. Terimakasih untuk kak eca, kak diza, kak nisa, kak anggun dan kak nanang yang sudah menyempatkan hadir sehingga acara hari ini berjalan lancar jaya. Yeee……..sukses J dan juga terimakasih untuk adik-adik yang sudah mau bermain dan belajar bersama kakak-kakak jendelist, maaf gabisa disebutin satu-satu terlalu banyak dan banyak yang lupa namanya. Hehehe maap ya dek

Walaupun kegiatan kecil tapi jika dilakukan secara berulang-ulang akan menjadi sesuatu yang besar. Teruslah berkarya teman-teman jendelist, berikan perubahan yang kecil tapi bermakna. Sukses !

– Nisa –

 

jendela bandung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *