“Potongan kertas warni warni itu udah nunjukin keindahannya kalo kita rangkai dan padukan”
***
Pagi guys, apa kabar? Tentunya baik-baik aja dan selalu semangat untuk berbagi. Kenalin, aku Heri asli Jogja..hehehe. Setelah sekian lama gak berkegiatan bareng Jendela Jogja, akhirnya di awal September ini aku pun mulai mengikuti kembali kegiatan Jendela Jogja. Maklum, sebelum-sebelumnya lagi merantau ke pulau sebelah. Sekarang aku udah di Jogja lagi untuk sementara waktu. Kegiatan pertamaku di Jendela Jogja bersama anak-anak sedikit berbeda nih. Iyalah berbeda, dengan para Jendelistt baru yang fresh and gres hehehe. Kegiatan Jendela Jogja awal September ini dibagi di tiga lokasi, yaitu untuk paginya di Rubaku, Deresan, dan sorenya di Sekre Jendela Jogja (Ngemplak).
Aku berkegiatan di Rubaku. Sedikit mengingat lagi, kalau RUBAKU itu adalah Rumah Baca Buku. Lokasinya di belakang Transmart Jogja (kalo penasaran bisa loh tanya-tanya ke twitter atau instagramnya Jendela Jogja). Di Rubaku itu ada bangunan seperti saung yang tersedia buku-buku bacaan, tujuannya ya pasti menyediakan tempat untuk anak-anak sekitar daerah itu untuk membaca buku dan bermain.
Tema bulan September ini adalah tentang toleransi beragama dan budaya. Wow, tema yang berbobot. Jauh-jauh hari tim yang berkegiatan di Rubaku sudah memikirkannya, kira-kira kegiatan apa yang bisa kita bagikan untuk anak-anak di Rubaku. Jreng-jreng… dengan persiapan yang mepet, bimsalabim.. sudah ketemu tuh konsep kegiatannya! Kegiatan pada hari itu adalah menonton film pendek tentang toleransi beragama.
Hari Minggu pun tiba, saatnya untuk berkegiatan di Rubaku. Hari itu Jendelistt yang berkegiatan di Rubaku ada Kak Dian, Kak Ira, Kak Yara, Kak Uta, dan Kak Kildah. Kami sampai di Rubaku pukul 09.00 WIB. Di sana kami sudah ditunggu oleh Kak Irul sebagai pamongnya Rubaku hehehe. Sambil menunggu adik-adiknya datang, kami mempersiapkan perlengkapan untuk berkegiatan. Adik-adiknya satu per satu datang. Ada sekitar 10-15 adik-adik yang datang pada saat itu. Setelah semua siap, dimulailah kegiatan Jendela Jogja di Rubaku, yeaayyy!!!
Aku dan Kak Dian sebagai pemandunya, kakak-kakak Jendelistt lainnya menjadi pendampingnya. Awalnya, kami memperkenalkan diri ke anak-anak yang datang pada saat itu (tujuannya biar adik-adiknya bisa hafal dengan kakak-kakaknya). Kegiatan dimulai dengan pemutaran video singkat tentang keanekaragaman yang ada di Indonesia. Sambil memutar videonya, sekali-sekali di-pause tuh videonya. Aku pun mulai melemparkan pertanyaan kepada adik-adik. “Adik-adik, di Indonesia kan terdiri dari berbagai pulau pulau tuh, hayo ini pulau apa?” Sambil menunjuk ke video. Adik-adik yang berkumpul di Rubaku pun terdiam sejenak sambil berpikir. Hemmm…aku pun kembali bertanya, “Kalo susah, hayo sebutkan deh 5 pulau besar yang ada di Indonesia! Nanti hadiahnya sepeda, ambil di situ ya!” Sambil menunjuk sepeda yang mereka parkir di samping saung, hehe. Salah satu adik yang ada di Rubaku mengangkat tangannya, “Aku kak! Aku kak! Pulau Jawa, Pulau Kalimantan, Pulau Sumatera, Pulau Sulawesi, dan Pulau Papua!” Aku pun menyahutnya, “Wah mantap! Sepedanya ambil di situ ya..hehe,” adik-adik dan kakak Jendelistt pun tertawa gembira.
Video yang diputar menayangkan tentang keanekaragaman yang ada di Indonesia meliputi pulau-pulaunya, rumah adat, tarian tradisional, tempat ibadah, dan agama. Setelah menonton tayangan video tersebut, dilanjutkan ke pemutaran film anak tentang keanekaragaman beragama, judulnya “Berbeda Itu Indah”. Adik-adik dan kakak Jendelistnya pun siap-siap untuk menyimaknya. Film yang diputar mengisahkan tentang seorang anak perempuan yang bernama Nabila. Nabila adalah seorang muslim. Ketika mau masuk sekolah, Nabila bertemu temen baru yang tampak masih ragu dan malu untuk masuk kelas. Nabila pun mendekatinya dan mencoba berkenalan dengan anak tersebut. Anak tersebut bernama Kristina. Kristina mengenakan kalung salib. Nabila pun berkenalan dan mengajak masuk kelas. Teman satu kelas Nabila berasal dari berbagai daerah, ada Bagus Oka dari Bali yang beragama Hindu, Kristina dari Medan, dan yang lainnya. Ketika bel bunyi istirahat , Nabila dan teman barunya bergegas keluar ruangan kelas dan beristirahat di kantin. Mereka pun satu meja bersama untuk menyantap bekal makanan yang dibawa. Sebelum menyantap bekal masing-masing, Nabila dan anak-anak yang lain berdoa sesuai kepercayaanya. Setelah berdoa, mereka pun menikmati bekalnya dan saling berbagi makanan. Begitulah ceritanya, untuk endingnya tonton sendiri ya (bisa cari di youtube kalo penasaran, hehehe).
Setelah kita selesai menonton film, aku pun mulai menanyakan kembali ke adik-adiknya, siapa tokoh-tokohnya, kemudian bagaimana ceritanya, pelajaran apa yang bisa diambil? (weiss, mantabb, hahaha). Biar gak serius-serius amat, kemudian Kak Dian memandu untuk Ice breaking. Kak Dian mengajak adik-adik Rubaku untuk menggerakkan badannya mengikuti instruksi Kak Dian. Gerakannya mudah banget diikuti, tapi kelihatannya adik-adik masih malu-malu. Mau tau gerakannya kaya apa? Yuk ketemu sama Kak Dian (loh, hehehe).
Menggerak-gerakan badan udah tuh, lanjut kegiatan selanjutnya adalah mewarnai gambar tapi pakai potongan kertas warna warni. Kakak Jendelist membagikan kertas yang bergambar tempat ibadah ke adik-adiknya. Kakak-kakak Jendelistnya mendampingi dan mengajari cara mewarnainya. Kak Ira semangat banget tuh mendampingi adiknya mewanai gambar. Mulai dari memotong kertas warna-warni sampai menempelnya. Kak Kildah asyik dengan kameranya untuk mengabadikan moment-moment kegiatan hari itu. Kak Uta dan Kak Yara asyik ngobrol dan bercanda dengan adik-adik yang mereka dampingi. Lalu aku ngapain ya? Hehehe, tentunya ya mengamati dan melihat keceriaan adik-adik pada saat itu udah cukup menyenangkan. Hahahaha.
Kami tidak lupa juga buat ngepoin profil adik-adik di Rubaku bahasa kerennya pendataan. Hahaha. Sambil data sambil bangun kedekatan sama adik-adiknya. Tak terasa matahari sudah berada di atas kepala kita alias sudah siang, saatnya kegiatan Jendela pada hari itu selesai. Adik-adik Rubaku pun pamit pulang untuk melanjutkan aktivitasnya. Selesai kegiatan, kakak-kakak Jendelist pun membersihkan kembali saungnya, sama seperti awal datang dalam keadaan bersih. Sebelum kami kembali ke aktivitas kami masing-masing, kami pun melakukan evaluasi kecil-kecilan untuk kegiatan Jendela yang sudah berjalan. Selesai evaluasi, kami pun berpamitan dengan Kak Irul yang baik hati dan murah senyum…hehehe.
Kegiatan hari ini menurutku berjalan dengan lancar, walaupun masih ada kekurangan sana sini. Ya maklumlah, karena kesempurnaan itu hanya milik-Nya. Tema kali ini memang bobotnya mantab, hahaha.. Tapi hikmahnya adalah berbeda itu indah kok. Potongan kertas warni warni itu udah nunjukin keindahannya kalo kita rangkai dan padukan (wesss). Percayalah…percayalah.. kalau berbeda itu indah dan seru pastinya..hehehhe. Wassalam
(Follow IG: herypurnomo1088)…hehehehe
Written by Heri Purnomo