Ketika anak-anak mendambakan menjadi dewasa, orang dewasa berharap kembali menjadi anak-anak…
Dunia anak adalah hal yang menakjubkan. Di sana anda bisa menemukan kejujuran yang jarang anda temui di lingkungan pertemanan yang oportunis, maupun dunia kerja yang culas. Kepolosan dan kejernihan manusia terbungkus dalam kesederhanaan yang tidak membutuhkan lencana-lencana prestise. Itulah sebabnya diciptakan tokoh yang tidak dapat tumbuh dewasa seperti Peter Pan, karena menjadi Peter Pan adalah dambaan orang dewasa yang terlalu lelah dengan dunianya. Dunia anak dan anak-anak itu sendiri bagaikan sebuah telur suci yang siapa pun sejatinya segan untuk menetaskannya.
Jiwa anak ibarat segumpal tanah liat yang sedang dipandangi pengrajinnya. Ia dapat menjadi apa pun. Kerajinan yang indah, maupun sebaliknya. Segala kemungkinan masih berpeluang sama. Tentulah sang pengrajin harus sangat berhati-hati dan tidak boleh gegabah, karena tanah liat yang sudah dibakar, tidak akan kembali liat. Seperti yang dapat kita amati pada pendidikan paling dasar yaitu taman kanak-kanak. Sebelum belajar ranah kognitif, hal yang diajarkan pertama kali adalah norma dan regulasi emosi, bagaimana anak diajak mengekspresikan emosinya dengan benar, maupun saling memaafkan ketika merasa disakiti. Kemudian, setelah dirasa cukup ‘dewasa’ seorang anak perlahan mulai diajarkan kemampuan-kemampuan yang mengasah kognitifnya. Hal tersebut menunjukkan pentingnya kehati-hatian dalam mendidik anak, karena selagi mereka masih cukup liat untuk ‘dibentuk’, adalah tugas pengrajinnya untuk membentuknya sebaik mungkin.
Anak-anak adalah insan yang manis dan rentan, mereka tinggal dalam cangkang dunianya yang begitu indah dan sayangnya, tak kalah rapuh. Namun demikian, dunia mereka yang cantik bukanlah Neverland yang ditinggali Peter Pan, dan sesegan apapun orang dewasa untuk menyentuhnya, mereka akan menetas dari cangkangnya pada waktu yang tepat. Tugas orang dewasa adalah tetap menjaga dunia anak tetap hangat dan menyenangkan, namun tak lupa mengajarkan mereka untuk siap menghadapi masa depannya, membentuknya menjadi gerabah yang indah, dan kelak bermanfaat bagi lingkungan di sekitarnya.
Ditulis oleh : @luthfiasaris