Minggu 7 Oktober 2018
Melangkahkan kaki dengan niat berbagi, tak ada yang lebih indah dibandingkan hari-hari ku pada biasanya, selalu ada kejutan indah disetiap minggunya, sejak ku injakkan kaki di tempat yang belum tentu orang-orang mau menyambanginya. Mengisi hari libur dengan bekal tanggung jawab membuat hari mingguku selalu berwarna, tak pernah merasakan bersantai ria di rumah saat akhir pekan tak membuatku patah semangat, Justru minggu adalah waktuku untuk mengembalikan semangat.
Masih seperti minggu-minggu sebelumnya, kegiatan Rumah Baca Jendela Lampung kali inipun diawali dengan membaca doa bersama, menyanyikan lagu Indonesia Raya dan peregangan. Menyanyikan lagu Indonesia Raya? itu yang membuatku masih bangga berada disini, Menumbuhkan rasa cinta terhadap Negara dan mengingatkan kita akan pengabdian pada generasi bangsa ini.
Berlanjut dengan kegiatan rutin sebelum materi formal yaitu membaca buku, banyak beberapa dari adik-adik yang serius membaca buku yang ia pilih sebagai bacaan. Inilah yang membuatku tak pernah mau mengalah untuk selalu egois dalam membaca, walaupun ditengah hingar bingar kawan yang selalu melihat heran kepada pembaca.
Kegiatan berlangsung ke materi formal dikelas 3-9 dengan pengenalan sejarah tentang Hari Batik Nasional. Banyak yang tau peringatan Hari Batik Nasional, namun mereka tak mengetahui latar belakang di tetapkannya batik sebagai warisan budaya. Untuk kelas 0-2 materi formal adalah mengulang pengenalan huruf. Adik-adik terlihat antusias saat mencoba menuliskan huruf-huruf di papan tulis secara bergantian. Belanjut ke kegitan informal untuk kelas 0-2 adik-adik diajak untuk membuat mozaik bentuk dari kacang hijau. Mereka terlihat begitu antusias meletakkan sedikit demi sedikit kacang hijau yang ada di atas kertas yang sudah digambar bentuk. Kelas 3-9 mereka diajak untuk menuangkan motif-motif batik kedalam sebuah huruf besar polos yang akan mereka hias dengan beberapa contoh yg sudah di berikan, atau bahkan ada bebrapa dari adik-adik yang berkreasi dengan batik motif karangannya sendiri. Mereka begitu senang dalam berkreasi sampai-sampai tak terasa sudah berada di penghujung waktu. Namun karena semangat dan kesenangannya, mereka tak juga mau berhenti untuk menggambar motif. Sungguh senang melihat semangat mereka namun lagi-lagi waktu sudah mengharuskan semuanya selesai.
Kegiatan ditutup dengan berdoa bersama. Seperti biasa setelah melakukan segala kegiatan kita berdoa agar senantiasa diberkahi oleh Sang Kuasa.
Oleh Zulfa Azkia Nisa