Minggu, 17 November 2019, saat yang dinantikan seiring perayaan usia 5 tahun Komunitas Jendela Lampung. Tentunya menjadi sesuatu hal yang menggembirakan untukku, untuk adik-adik, untuk pengurus, untuk relawan, dan untuk kita semua. Tepat di hari itu juga kita berbagi sedikit kebahagiaan kepada adik-adik dengan merayakan ulang tahun Jendela Lampung di rumah kita tercinta, “Rumah Baca”.
Tentunya hari itu pula, menjadi sebuah momentum yang tak pernah kurasakan sebelumnya, sungguh. Entah itu pembelajaran tentang bagaimana berterimakasih pada diri sendiri, bersyukur atas nikmat, berbagi dengan sesama, mengasihi, menyayangi, dan juga tentang melindungi.
“Di Jendela aku mendapatkan semuanya. Terangkum dalam keikhlasan dan ketulusan.”
Di hari itu pulalah aku lewati segudang keseruan. Ada banyak keharuan, kebahagiaan, canda dan tawa adik-adik semua. Semuanya. Ya, semuanya sukses membayar rasa lelahku, rasa lelah semua yang terlibat di setiap proses yang berjalan di Rumah Baca.
Apalagi masih terkenang rangkaian hari ulang tahun Jendela dalam balut kebahagiaan Penta’5. Kenangan itulah yang membesarkan rasa bangga pada diri sendiri dan teman-teman semua, bisa berbagi canda, menghibur adik-adik, bernyanyi bersama, dan semua yang dilakukan adik-adik adalah buah dari proses yang telah dijalani selama ini.
Apalagi penampilan adik-adik yang saat itu tidak ada satupun yang tidak membuatku terharu. Melihat adik-adik semua bahagia, rasanya ikut bahagia. Melihat senyum adik-adik merekah dan merona, rasanya hati ini semakin bergairah. Sungguh, mereka itulah penyemangatku dan mungkin penyemangat kita semua yang ada di Jendela.
Pada jiwa-jiwa yang tulus jugalah antusias dan semangat bersama mereka terlahir dalam ruang dan waktu yang tak dapat dinilai oleh apapun. Menjadi bagian yang bisa mengucapkan jutaan rasa bangga pada mereka.
Apalagi melihat wajah-wajah tulus mereka sembari diiringi petikan gitar dengan lagu Laskar Pelangi. Uh, sungguh mereka ya, mereka berhasil membuatku berpikir akan nikmat hidup dengan cara berbagi antar sesama. Rasa yang sudah tidak lagi bisa kuungkapkan.
Kuucapkan terima kasih untuk diriku, untuk panitia, untuk pengurus, untuk adik-adik, untuk semua yang sudah berpartisipasi dalam kebahagiaan ini 🙂
Terima kasih sudah mampu melewati perjuangan penuh lelah sebelum perayaan, terima kasih sudah ikut andil memberi segenap pikiran serta ide-idenya yang mantap.
Kalian luar biasa, adik-adikpun tak kalah luar biasa. Momen yang tak akan bisa terbayarkan dengan harta, namun mampu menghiasi cerita hidup kita selamanya 🙂
Terima kasih kebersamaan ini.
Terima kasih kebahagiaan ini.
Terima kasih kamu, aku, maupun kalian.
Teruslah menulis cerita kebahagiaan untuk kita kenang, dan berjanjilah untuk tidak saling meninggalkan.
Karena aku sayang kalian. Sekian. 🙂
-Killa-