Kegiatan mingguan yang rutin diagendakan di rumah baca berjalan asyik. Masih dengan wajah polos adik-adik yang selalu setia menunggu kami datang di setiap minggunya untuk berbagi ilmu, keceriaan, dan tentunya juga keseruan. Kegiatan berbagi ilmu ini selalu diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Kemudian kakak-kakak relawan mengajak adik-adik untuk pemanasan melalui kegiatan ice breaking yang tak pernah absen di setiap pertemuan seperti aram zam-zam, gummy bear, dan baby shark.
Setelah bergerak bersama melalui ice breaking, kegiatan selanjutnya adalah membaca buku sesuai dengan umur dan kelas mereka masing-masing. Ketika membaca dirasa cukup, kakak-kakak relawan memberi tahu bahwa hari ini mereka akan diajarkan berkreasi sesuai dengan tingkatan sekolah dan umur mereka. Melihat betapa antusiasnya mereka mendengar itu maka dengan segera kakak-kakak relawan menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan. Dimulai dari kelas terendah yaitu 0/TK- 2 SD, mereka membuat kreasi dari kertas origami, yang dibentuk dan dilipat lalu menjadi kreasi bentuk hewan seperti kupu-kupu dan kumbang. Meski alat dan bahan yang disediakan hanya seadanya, tapi antusias adik-adik sangat terlihat dari keceriaan wajah mereka. Selain diajarkan untuk berkreasi dengan kertas origami, di sini mereka juga diajarkan untuk sabar menunggu giliran menggunting kertas-kertas origami tersebut.
Lalu di sudut rumah baca yang lain untuk tingkatan kelas yang lebih tinggi, seperti kelas 3 SD-SMP mereka diajarkan untuk membuat puisi. Dengan sabar dan penuh perhatian, kakak-kakak mengajarkan mereka satu per satu hingga mereka mampu membuat puisi yang hebat. Puisi yang mereka buat adalah puisi terjujur yang mampu membuat kami tersentuh hingga berdecak kagum sekaligus haru. Karena puisi yang mereka buat adalah puisi yang mewakili perasaan terima kasih mereka pada kami selaku relawan Komunitas Jendela.
Tingginya antusias mereka untuk belajar hal-hal baru membuat kami selaku relawan semakin bersemangat untuk terus datang dan mengajar mereka yang datang ke rumah baca. Meski jarak tempuh untuk sampai di rumah baca bisa dibilang cukup jauh, tapi tidak cukup kuat untuk melemahkan keinginan kami mengajar di Rumah Baca. Karena kami sebagai relawan dengan hati yang ikhlas dan penuh pengharapan agar kelak adik-adik yang saat ini kami ajar dengan berbagai hal baru yang tentunya bermanfaat untuk mereka, dan kelak mereka bisa meraih mimpi dan cita-citanya sebagai orang yang hebat dan sukses.
(Dewi Resti Sari)