Saya ingin sedikit berbagi cerita sebagai relawan dari Komunitas Jendela Lampung. Sungguh pengalaman pertama dalam hidup saya bisa mengenal mulai dari adik-adik sampai kakak-kakak Jendela Lampung itu sendiri. Minggu pagi sekitar pukul 09:45 WIB adalah pertama kalinya saya bertemu mereka. Senyum ramah dan begitu tulus mereka yang tak bisa dipungkiri membuat hari itu indah dalam hidup saya. Awal kegiatan dimulai dari ice breaking dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Ice breaking yang diiringi dengan irama ceria membuat mereka terlihat semakin lucu dengan berbagai macam gerakan dan ekspresi. Setelah itu dilanjutkan dengan kegiatan membaca beberapa buku sesuai kelasnya masing masing.
Saat itu saya membimbing baca buku kelas 5-6, interaksipun dimulai. Saya menanyakan, “nama kamu siapa?”, “rumah kamu di mana?”, “di sekolah sudah belajar apa saja?”, dan saya juga memperkenalkan nama saya sendiri. Interaksi yang sangat sederhana itu membuat saya merasakan bahwa “ini dunia baru saya dan mereka keluarga baru saya walau tak sedarah”. Perasaan sayang ini pun timbul semakin besar dan pada akhirnya berubah menjadi nyaman. Seiring waktu berjalan sayapun semakin memahami masing masing karakter mereka. Mereka yang memiliki keterbatasan dari segi pendidikan tidak membuat mereka putus asa untuk memperoleh pendidikan dan meraih cita cita mereka. Saya bersyukur bisa mengenal mereka yang telah memberikan begitu banyak pembelajaran baru buat diri saya sendiri.
“Keluarga tidak selalu sedarah, mereka bisa orang-orang ada dalam hidupmu yang menginginkanmu dalam hidup mereka. Orang-orang yang menerimamu apa adanya, yang akan melakukan apa saja untuk melihatmu tersenyum dan yang mencintaimu apapun yang terjadi”.
Saya sangat berterimakasih kepada Komunitas Jendela Lampung yang telah memperkenalkan saya kepada mereka dan memberikan kesempatan untuk selalu menebarkan kebaikan.
Salam sayang dari saya, Nurafni K.