Terbiasa dengan kesibukan organisasi di kampus lalu tidak terasa harus demisioner membuat saya sedikit kelabakan. Kelabakan karena terlalu bingung untuk mengisi waktu luang dengan kegiatan apa lagi. Setiap malam yang saya habiskan dengan ngopi dan bercengkrama dengan teman-teman kampus asyik sih, tapi lama kelamaan bosan juga rasanya.
Bak gayuh yang bersambut, suatu waktu teman saya Owi, menghubungi saya via whatsapp dan memberikan satu info yang kini sangat saya syukuri. Info itu tak lain dan tak bukan adalah info sekaligus ajakan untuk bergabung di Komunitas Jendela Malang.
Tidak butuh pikir lama untuk mempertimbangkan, saya pun memutuskan untuk bergabung. Pertemuan pertama diadakan di salah satu kafe literasi di Malang, Kafe Semeru Art Galery. Di tempat itulah perkenalan saya dengan Komunitas Jendela dimulai.
Teman-teman di komunitas ini begitu baik, humble dan juga asyik. Tak jarang di setiap rapat yang kami lakukan, kami sering molor hingga larut. Ya, seasyik itu anak-anak disini.
Rapat ke rapat yang kami lalui melahirkan beberapa kegiatan yang semuanya berkesan bagi saya. Mulai dari kegiatan mengajar, kegiatan berbagi hingga kegiatan bertamasya bersama adik-adik binaan.
Begitu banyak pelajaran yang bisa dipetik dari setiap kegiatan tersebut. Tak terhitung sudah banyaknya. Mulai dari softskill maupun hardskill bisa diasah di komunitas ini. Tak terasa sudah 3 tahun saya menjadi bagian dari keluarga Jendela. Meskipun pandemi membatasi kegiatan seperti dulu, namun semangat saya untuk dapat berkegiatan bersama Komunitas Jendela Malang tidak pernah berubah. Semoga selepas pandemi berlalu kita bisa berkegiatan seperti dahulu lagi.
Terakhir, terima kasih Komunitas Jendela sudah memberikan saya banyak pengalaman baru yang sangat bermanfaat. Membuka wawasan dan menjadikan saya sebagai manusia yang selalu bersyukur dan tidak pernah berhenti belajar. Semoga di ulang tahun yang ke-10 ini Komunitas Jendela semakin bermanfaat lagi untuk banyak manusia di luar sana. Semoga pula setiap usaha dari kita – sekecil apapun itu dapat bernilai kebaikan. Aamiin.
(Hilmy Setya Purnama, Jendelist Malang)