Lompat ke konten

Berkomunitas Mengasah Kapabilitas

Saya merupakan relawan dari Komunitas Jendela regional Malang. Komunitas Jendela merupakan komunitas pertama saya di Malang. Saya bergabung dengan komunitas ini pada pertengahan tahun 2018. Kegiatan pertama saya adalah di Panti Asuhan Nurul Hadi, Pakis, Malang. Kesan pertama mengikuti kegiatan itu adalah bahagia bisa bercengkrama langsung dengan teman-teman panti asuhan.

Setelah mengikuti kegiatan selama satu bulan, saya diberikan tugas mengisi kegiatan teka-teki silang untuk teman-teman panti asuhan. Bermula dari kecanggungan yang cukup luar biasa di mana saya harus memandu kegitan di depan teman-teman panti. Waktu itu materinya tentang nama-nama pahlawan, yang sebenarnya saya sudah cukup lama tidak membuka buku sekolah saya, apalagi mengingat isi di dalamnya. Akhirnya, tiba waktunya untuk saya berperang melawan kecanggungan itu.

Pukul 09.00 kegiatan dimulai tentunya dengan olahraga jantung saya. Setelah satu persatu soal terjawab, salah satu teman-teman panti asuhan mengajukan pertanyaan tentang sejarah salah satu nama pahlawan. Dan di situ saya tertuntut menjawab, saya membuka gawai dan mencoba membaca beberapa artikel yang ada di sana untuk memastikan jawaban saya adalah jawaban terbaik.

Teman-teman panti menanggapi perilaku membuka gawai saya “Kak, kenapa membuka gawai? Mencari jawaban ya?” Tanggapan yang cukup memacu adrenalin saya. Setelah tanggapan itu, saya langsung menutup gawai saya dan membuat kesimpulan cepat untuk menjawab pertanyaan. Kejadian itu menjadi pelajaran pertama yang saya dapatkan. Saya menyimpulkan bahwa teman-teman panti memiliki pandangan yang positif terhadap kakak-kakak Jendela.

Setelah kejadian itu saya mencoba untuk mempelajari dan menyiapkan materi yang akan dibagikan kepada teman-teman panti dengan melakukan berdiskusi ringan dengan relawan lainnya pada kegiatan Selasa Jendelist.

Pengalaman pertama saya tersebut menjadi pengalaman yang tidak pernah saya lupakan begitu saja. Kejadian yang begitu cepat tersebut membuat saya mengubah pola pikir saya tentang komunitas. Bahwa pada awalnya saya hanya berpikir bergabung dengan komunitas adalah sekedar menghibur diri dan menambah koneksi. Ternyata lebih dari itu saya sebagai relawan pada komunitas yang bergerak pada bidang pendidikan harus melatih diri saya menjadi pendidik yang benar-benar mendidik dengan memberikan informasi yang tidak sekedarnya tetapi sebenarnya. Teman-teman binaan merupakan generasi penerus yang membutuhkan pemahaman dan pengetahuan untuk masa depan. Demi pendidikan yang lebih baik dikemudian hari.

(Zarqowi Sujudi, Jendelist Malang)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *