“Kacaaaaaaaaaaaaaaaauuuuuuuuuuuu”
Kata tersebut menjadi kata favorit dalam makrab Jendela Jogja 20-21 April 2013 lalu. Kata yang tercetus dari mulut si MC makrab, kak Hifdzi atau panggilan akrabnya, Iik. Kata yang mengekspresikan ‘kekacauan’ dari makrab Jendela akibat ulah panitia yang melupakan tugasnya, hehe. Dimulai dari ritual peresmian dan pembukaan makrab dengan menghidupkan kipas angin *baru kali ini ada peresmian bukan dg bunyiin gong atau getok palu*, kak Bayu dan kak Sela yang lupa membawakan alat tulis, hingga saya sendiri yang lupa nge-save materi presentasi tentang pendidikan anak. “Kacaaaaaaaaaaauuuu” hehe
Kegiatan makrab ini berhasil mengikat hati masing-masing relawan lho. Tak kenal maka tak sayang, bukan? Setelah lewati waktu bersama dan melakukan permainan kecil di Pantai Sundak, satu demi satu relawan baru mulai paham peran mereka di Komunitas Jendela. Mereka tampak antusias ketika bertanya tentang materi yang disampaikan kala itu. Ada Putri yang menanyakan tentang cara untuk membuat anak-anak mau berinteraksi dengan diri relawan. Boy yang share tentang pemikirannya dalam membuat konsep yang baik tuk berbagi di Perpustakaan Sapen. Ada Yosi yang bertanya bagaimana membaca cerita yang baik tuk anak-anak. Ada Annisa yang menanyakan tentang bagaimana bersikap ketika ada seorang anak lebih memilih tontonan dan bacaan yang dapat memberikan dampak buruk pada anak.
Pada sesi outbound dan ice breaking, tawa dan canda serta kekompakan di setiap kelompok membuat suasana yang kaku menjadi cair. Masing-masing relawan yang awalnya pemalu jadi malu-maluin *untung belum berani bully saya, haha. Ketika sesi materi Pelatihan Permainan yang dipresentasikan oleh kak Hasyim, berisi materi tips memilih permainan yang baik untuk anak-anak dalam rangka menyampaikan ilmu pengtahuan dan nilai moral dengan cara unik dan tidak membosankan. Teman-teman relawan pun mengeluarkan ide-ide permainan yang bisa mengasah segi motorik, sensorik dan konsentrasi anak-anak.
Pada sesi api unggun, ada kegiatan pentas seni. Dua puluh satu relawan yang berpartisipasi pada makrab Jendela tahun ini dibagi ke dalam lima kelompok. Ada kelompok Iiiuuuh Gelombang, Pramuka, Pinky Boy, Propen, dan Terlambat. Kelompok terakhir adalah kelompok relawan yang datang menyusul karena ada kegiatan lain di pagi hari ketika relawan lain telah berangkat di pagi harinya. Kelompok-kelompok ini diminta untuk membuat yel-yel dan menampilkan satu kegiatan seni. Pramuka menggubah lirik lagu pramuka dengan lirik berbau Jendela. Pinky Boy mementaskan drama yang saya sendiri tak paham maksudnya *hehe, lalu meminta penonton tuk menyanyikan lagu Indonesia Pusaka. Kelompok Propen menyanyikan lagu dengan iringan gitar yang dimainkan kak Bayu, kak Iik yang menyanyi dengan beberapa kali tertawa *menertawakan diri sendiri tampaknya -___-. Lalu kak Sela dan Putri yang menjadi pengiring *kelompok ngaco tenan je. Kelompok Terlambat membuat kegiatan reportase tentang keragaman bahasa dari anggotanya *dialek Ngapak dan Suroboyoan. Kelompok Iuuuh Gelombang menyajikan Harlem Shake pada prolog-nya kemudian mengajak kami, penonton, menyanyikan lagu perjuangan mahasiswa *saya lupa judulnya, dan lagu sengaja diputar mengiringi pembacaan puisi mereka malam hari itu menghanyutkan emosi kami 🙁
Apapun itu kegiatan makrab tersebut, benar-benar membuat relawan senang dan sakit perut karena tertawa *akibat ulah kak Hasyim plus celetukan si MC, kak Hifdzi.
Terimakasih tuk perjuangannya kak panitia dan relawan yang berpartisipasi.
Terus lha #berbagi dan belajar mengembangkan diri.
Saya beruntung menjadi bagian dari hidup kalian dan melihat perkembangan diri kalian, masing-masing #hamdallah.
Dan mari belajar bersama mengasah kepekaan dan kecerdasan hati kita dengan #berbagi di komunitas kita ini 🙂
~ Marisa ~
The purpose of life is not to be happy – but to matter, to be productive, to be useful, to have it make some difference that you have lived at all. ~ Leo Rosten
If you want to touch the past, touch a rock. If you want to touch the present, touch a flower. If you want to touch the future, touch a life. ~Author Unknown