Lompat ke konten

Sejarah Terbentuknya Komunitas Jendela di Lampung

jendela logoKomunitas Jendela Lampung didirikan pada tanggal 13 November 2014.  Lahirnya Komunitas Jendela Lampung ini dimotori oleh Mika Margareta, atau biasa dipanggil Mika yang sebelumnya tergabung dalam Komunitas Jendela, Yogyakarta.  Lahirnya komunitas ini berawal dari ide Mika yang berkeinginan untuk memajukan pendidikan anak-anak di Lampung dengan mendirikan Komunitas Jendela seperti yang sudah ada di Yogyakarta.  Kemudian, sepulang dari menyelesaikan pendidikan S2nya di UGM, Yogyakarta, ia pun berinisiatif untuk mengumpulkan teman-teman, para pemuda dan pemudi yang memiliki visi yang sama, yaitu memajukan pendidikan anak-anak di Indonesia, khususnya di Lampung.  Berawal dari obrolan-obrolan  ringan di sebuah restoran cepat saji “KFC” di sekitaran daerah Kedaton, Komunitas Jendela Lampung pun lahir.  Pendirian komunitas ini didirikan atas kesadaran perlunya peningkatan pendidikan anak-anak di Lampung, khususnya di Kota Bandar Lampung.

Pada saat awal berdirinya Komunitas Jendela Lampung, kami sudah memiliki struktur organisasi yang cukup baik. Kami sudah memiliki seorang Penanggung Jawab (PJ), koordinator, sekretaris, dan bendahara.  Selain itu kami juga membentuk empat divisi, yaitu Divisi Program, Divisi Relawan, Divisi Kerjasama, dan Divisi Media, dengan masing-masing divisi memiliki seorang koordinator dan satu orang anggota. Penanggung jawab dan koordinator pertama kami adalah Mika Margareta dan Eko Prasetyo atau biasa dipanggil Eko.  Seiring dengan berjalannya waktu, jumlah relawan kami terus bertambah. Hingga saat ini, Komunitas Jendela Lampung sudah memiliki 40 orang anggota yang terdiri dari pengurus dan volunteer bebas. Untuk di Bandar Lampung, kegiatan kami dipusatkan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bakung yang berada di Teluk Betung Kota Bandar Lampung di lokasi ini juga banyak adek-adek yang sangat membutuhkan pendidikan, Karena sebagian besar adik-adik disini putus sekolah dikarnakan ikut membantu keluarganya sebagai tulang punggung keluarga.   Saat ini kegiatan rutin mingguan kami di Jendela, dilakukan dengan kegiatan belajar mengajar sambil bermain, baik memberikan pengajaran secara  formal maupun informal dengan buku sebagai acuan sekaligus media dalam usaha membentuk kemandirian belajar anak-anak sejak dini. Sebagaimana fungsi dari buku, kami Jendela ada untuk membuka wawasan dan pengetahuan anak-anak Indonesia khususnya anak-anak yang ada di Lampung.

3 tanggapan pada “Sejarah Terbentuknya Komunitas Jendela di Lampung”

  1. Kak gimana caranya menjadi anggota kegiatan amal ini? Terimakasi apabila kakka bisa menyempatkan waktu buat menjawab pertanyaan saya:)

  2. Keren sekali, saya juga ingin aktiv kembali, dulu pernah diundang dalam salah satu kegiatan yang di selenggarakan di SMAN 2.semoga kita bisa bekerjasama demi mencerdaskan anak bangsa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *