Minggu, 8 Maret 2015.
Pagi hari menjelang siang, pukul 09.00 lewat Aku mulai mempersiapkan diri untuk segera berangkat ke perpustakaan Manggarai, karena hari ini jadwal bersih-bersih perpustakaan. Sesampainya disana pukul 10.00 adik-adik sudah di dalam perpustakaan dan ada satu kakak relawan yang baru datang, Kak Rasyid. Aku memutuskan untuk memulai bergerak memindahkan buku dari rak buku untuk dibawa keluar perpustakaan. Aku ikat dengan tali rafia agar mudah diangkat nantinya. Kemudian Kak Rasyid mulai bergerak juga untuk membantu mengangkat semua barang yang berat, mulai dari kardus yang berisi buku-buku sumbangan yang belum dibuka sampai lemari dan rak yang sudah tidak berisi buku. Adik-adik juga ikut serta membantu, mengangkat meja-meja kecil lipat dan mengikat buku-buku. Kami mengeluarkan semua isi di dalam perpustakaan. Sampai pada sekitar pukul 12.00, Andi Perdana datang dan mulai membantu mengangkat buku. Tak lama kemudian, Kak Amalia datang untuk membantu membersihkan lembaran-lembaran yang masih mengganggu.
Ruang perpustakaan yang sudah kosong mulai dibersihkan dengan sapu dan alat pel. Namun, aku berpikir seperti masih ada yang kurang kalau lantai perpustakaan hanya di pel, kayaknya nanggung banget, karena mumpung perpustakaan sudah kosong, sekalian saja diganti karpet plastik yang baru untuk alas lantainya. Segera kak Rasyid dan Pak Jamin mengukur panjang dan lebar ruangan perpustakaan. Lalu mereka berangkat ke Pasar Jatinegara untuk membeli karpet plastik. Ketika alas karpet plastik dibeli, kakak relawan lainnya mulai berdatangan. Ada Kak Happy, Kak Tyo, Kak Rizky dan Kaak Leila. Setelah kak Rasyid dan Pak Jamin datang, karpet plastik segera dipasang yang dibantu kak Happy.
Rak buku dibersihkan dengan lap basah agar tidak berdebu lagi. Akan tetapi, tidak semua rak buku dikembalikan lagi ke perpustakaan. Rak buku dipilah-pilah agar perpustakaan tidak terlihat penuh. Pada saat kita mulai memilah buku, Kak Windy, Kak Nuggie dan Kak Putri datang, yang kemudian disusul oleh Kak Andi Pri dan Kak Hakim. Semua sibuk memilah buku karena saking banyaknya dan hampir semua berdebu. Aku juga memberi saran, “Untuk buku yang di dalam perpustakaan sebaiknya yang sering dipakai dan dibutuhkan saja, karena gak semua buku pasti dibaca, contoh : buku pelajaran lebih baik dijual saja”, kak Rasyid menambahkan, “lebih baik buku yang di perpustakaan yang memang dibaca anak-anak, sedikit tapi berguna semua”. Saran mas Andi Per, “iya sebaiknya begitu, untuk pendistribusiannya setelah semua terkumpul yang sudah tidak terpakai lebih baik diberi ke Jendela kota lainnya atau bila tidak ada yang menampung dijual saja”.
Pukul 16.00, perpustakaan mulai terlihat rapi. Hanya tinggal barang-barang, seperti terpal, tikar, box dan papan tulis kecil yang belum dimasukkan. Beberapa barang seperti meja lipat, rak dan lemari akhirnya dibuang karena sudah tidak layak pakai. Setelah semuanya selesai, kami pun berkumpul dan aku mengucapkan terima kasih kepada kakak relawan sudah membantu, tanpa mereka perpustakaan tidak akan sebersih dan serapi ini. Demi kepentingan bersama, maka diharapkan perpustakaan Manggarai tetap bersih dan rapi dalam waktu yang tidak ditentukan. (Aamiin). Kakak-kakak relawan titip pesan ke adik-adik supaya saling menjaga kebersihan dan kerapihan perpustakaan. Tidak banyak kata yang bisa diungkapkan, selain Terima Kasih.
Salam berbagi,