Minggu, 1 Maret 2015 merupakan hari yang istimewa bagi para relawan baru Komunitas Jendela Jogja. Pada hari itu, kami ditugaskan untuk membuka perpustakaan berjalan di lokasi ramai di Jogja. Pada jumat 27 Februari 2015, diadakan pembekalan untuk kegiatan hari Minggu. Relawan baru yang hadir pada Jumat itu dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama bertugas membuka perpustakaan berjalan di sekitar Benteng Vredeburg dan kami kelompok kedua bertugas di Taman Pintar. Tujuan dari perpustakaan berjalan ini adalah untuk mengajak masyarakat khususnya anak kecil untuk membaca buku, diharapkan kegiatan ini juga dapat menumbuhkan minat baca masyarakat.
Minggu pagi pukul 08.30, kami janji bertemu di depan Taman Pintar. Dari enam orang anggota kelompok dua, hanya empat orang bisa hadir pada pagi itu. Setelah berkumpul, kami pun segera meminta izin kepada satpam untuk membuka perpustakaan berjalan di sekitar Taman Pintar, satpam pun memberikan instruksi untuk langsung izin ke pusat informasi yang berada di dalam. Kami pun ke pusat informasi untuk meminta izin, tetapi izin untuk membuka perpustakaan berjalan di Taman Pintar tidak semudah yang dikira. Untuk melakukan kegiatan ini, kami diharuskan untuk membuat surat izin resmi yang diberikan seminggu sebelum kegiatan. Membuka perpustakaan berjalan di Taman Pintar pun tidak terlaksana, kemudian kami diarahkan oleh kakak pendamping untuk bergabung bersama kelompok satu di sekitar Titik Nol Kilometer.
Sekitar pukul 10.00, kami, kelompok satu dan dua, bersama-sama membuka perpustakaan berjalan di sekitar Titik Nol Kilometer. Kami bersama-sama mencari pembaca untuk mampir sejenak ke stand dan membaca buku yang disuguhi. Target utama pembaca yang dicari pagi itu adalah anak-anak kecil karena sebagain besar buku yang dibawa berupa dongeng dan cerita-cerita anak. Sebagian dari kami ‘menjemput’ pembaca dengan cara berkeliling di sekitar stand dan menawarkan beberapa buku. Beberapa anak kecil bersama orang tuanya tertarik mendatangi stand perpustakaan ini untuk membaca beberapa koleksi buku yang kami tawarkan. Selain itu juga, ada beberapa pengunjung yang mampir ke stand perpustakaan berjalan untuk mencari informasi mengenai Komunitas Jendela.
Minggu pagi itu, jalanan sekitar Titik Nol Kilometer ramai oleh orang yang berjalan kaki untuk menikmati minggu pagi mereka, tetapi tak seramai orang-orang yang mampir ke stand perpustakaan berjalan Komunitas Jendela. Banyak faktor yang membuat para pejalan kaki tidak berkunjung ke stand kami, bisa karena koleksi buku yang kurang lengkap, tidak biasa membaca di pinggir jalan, atau malu untuk mampir ke stand kami.
Pukul 11.00 lewat, kami pun menutup stand perpustakaan berjalan dikarenakan hujan. Untuk mendekatkan antara relawan Komunitas Jendela, siang itu kami makan siang bersama untuk sharing kegiatan pertama kami serta kegiatan yang akan diadakan selanjutnya oleh Komunitas Jendela Jogja.
Oleh: Alvan Bastonin