20 September 2015
Hari itu aku bangun pagi-pagi sekali, aku pasang tiga alarm sekaligus. Alasannya sederhana, karna itu adalah hari pertama aku mengikuti kegiatan di Komunitas jendela Yogyakarta dan sebisa mungkin aku tidak mau datang terlambat. Sesampainya di lokasi meeting point, ternyata aku dan Kak Fiska lah orang yang pertama datang. Hampir jam 08.00 barulah salah seorang jendelist datang lalu disusul oleh jendelist-jendelist lainnya. Sekitar jam 08.15, kami semua berangkat menuju balai pertemuan Sapen yang letaknya persis di samping rel kereta.
Sesampainya di balai desa Sapen, anak-anak ternyata belum ada ditempat, sembari menunggu mereka datang kami membersihkan ruangan balai pertemuan. Tak lama kemudian satu persatu dari mereka mulai berdatangan. Diantara dari mereka ada yang bermain sama teman-temannya, ada yang sibuk membuk-buka halaman buku yang dibawa kakak-kakak jendelist dll.
Perasaanku? Senang plus gugup. Senang karna akhirnya aku bisa “Do something” dan gugup karna sebetulnya aku itu cenderung kaku dan susah untuk dekat sama anak kecil, yah karna aku gak punya “skill” melucu.
Acara dimulai dengan memperkenalkan diri masing-masing dan dilanjutkan dengan Ice breaking untuk menghidupkan suasana, semuanya antusias walaupun ada beberapa anak yang masih malu-malu ketika “Kena” giliran mimpin.
Selesai Ice breaking, kami melanjutkan kegiatan dengan mewarnai gambar yang sebelumnya sudah di print Kak Friska, semua jendelist sibuk mendampingi anak-anak dan aku mendampingi satu anak namanya Shinta kelas 4 SD, kami mewarnai bersama dan bergantian satu sama lain, entah kapan terakhir kali aku mewarnai tapi asyik dan menyenangkan sekali rasanya hehehe.
Selelah mewarnai selesai, aku mengambil beberapa buku dan membacanya bersama shinta dengan beberapa teman jendelist yang lain. Sesekali percakapan kami terhenti karna ada kereta lewat yang suaranya sangat nyaring. Kami bicara banyak hal, dari mulai bunga sepatu, sungai sampai Perancis haha ternyata bercengkrama dengan anak kecil itu mengasyikan.
Sebagai penutup kegiatan kami bermain satu game lagi yang aku lupa namanya, walaupun tidak semua anak ikut berpartisipasi dalam game ini karna ada beberapa anak laki-laki yang sibuk bermain dan rada susah diatur hehe mereka aktif sekali sampai teman-teman jendelist kewalahan,,, ah tapi wajar rasanya mengingat mereka masih anak-anak, toh kalau gak aktif bukan anak-anak namanya. Ya gak? hahaha
Akhirnya kegiatan hari itu ditutup dengan doa dan makan bersama teman-teman jendelist. Pengalaman pertama yang sangat berkesan dan bikin aku ingin segera bertemu hari minggu lagi, Oke, sampai ketemu di minggu-minggu selanjutnya adek-adek dan teman-teman jendelist, kalian luar biasaaaa 😀
By : Reski Amalia Nurpratiwi