Lompat ke konten

Seberkas Kenangan: Sebuah Cerita dari Bantul

Halo teman-teman…

Seperti biasanya, hari Minggu bukanlah hari untuk malas-malasan di rumah atau pun kos untuk kami, para Jendelist. Akan tetapi, kami akan berbagi ilmu dan kebahagiaan bersama adik-adik di Deresan, Bantul. Seperti apa kegiatan kami pada hari Minggu, 6 Desember 2015?

seberkas-kenangan-1

Kami tiba di sana sekitar pukul 09.00 WIB. Jumlah adik-adik hari ini cukup banyak dan mereka sangat antusias dengan kedatangan kami. Kemudian, kami langsung mengeluarkan beberapa buku yang telah kami siapkan sebelumnya untuk melakukan kegiatan kami, yaitu membaca buku. Adik-adik langsung memilah-milih buku yang mereka rasa menarik, lalu membacanya. Para Jendelist pun langsung dengan cekatan menemani mereka membaca.

Setelah selesai membaca, kami mengumpulkan adik-adik untuk melakukan agenda berikutnya, yaitu bermain permainan tradisional. Yeay! Laki-laki dipimpin oleh Kak Doni, sedangkan yang perempuan dipimpin oleh Kak Agustin. Mereka terlihat sangat antusias untuk bermain. Kak Doni sudah siap dengan rencananya, yaitu bermain benteng-bentengan. Mereka dibagi menjadi dua kelompok. Tetapi sayang, adik-adik ternyata tidak mengerti cara bermainnya sehingga menimbulkan sedikit kekacauan. Setelah dicontohkan oleh kakak-kakak Jendelist, permainan pun dilanjutkan dengan tertib. Permainan selanjutnya adalah permainan ‘Boy-Boyan’, di mana adik-adik menumpuk sandal-sandal mereka sehingga menyerupai piramida. Dan permainan pun dimulai ketika bangunan sandal itu hancur karena terkena lemparan dari seseorang. Mereka pun harus melempar sandalnya sampai permainan akan berakhir jika sandal yang sudah dihancurkan tadi terbentuk kembali menjadi piramida. Sementara itu, adik-adik perempuan bermain lompat tali. Mereka bermain ditemani oleh Kak Firda dan Kak. Yang jelas kami, para Jendelist, seolah dibawa dalam genangan waktu masa lalu, di mana kami juga sempat bermain permainan tradisional itu saat kami masih kecil. Waaahhh kami benar-benar tenggelam dalam kenangan itu, hehehe…

Kami bermain hingga waktu menunjukkan pukul 11.00 WIB dan sudah saatnya kami mengakhiri kegiatan rutin kami. Sebelumnya, kami juga berdiskusi bersama adik-adik tentang permainan yang telah kami mainkan tadi. Kami mendiskusikan tentang manfaat apa saja yang kami dapatkan dari setiap permainan tradisional. Kami menjelaskan kepada adik-adik, bahwa perkembangan teknologi hingga memunculkan games online, maupun games yang ada di gadget, memainkan permainan tradisional juga tidak kalah seru. Banyak sekali manfaat dan pelajaran yang bias diambil, seperti untuk olah raga karena permainan tradisional menuntut kerja fisik yang lebih. Selain itu, kita juga dituntut untuk kerja sama dengan tim, dan yang terpenting adalah kita harus menerima kekalahan dengan lapang dada. Dan katanya, adik-adik juga sangat senang dengan kegiatan kami hari ini!

seberkas-kenangan-2 seberkas-kenangan-3

Okay, semangat memberi perubahan untuk Indonesia yang lebih baik!

By: Shofi Ayudiana

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *