Makrab jendela Jakarta…. “KOMPAK”!!
Masih terngiang teriakan itu di Gunung Bunder, Bogor, 31 Oktober – 01 November 2015. Event yang kebetulan bisa saya ikuti ini adalah hasil kerja keras dari teman-teman jendelist Jakarta. Kegiatan ini diadakan untuk menyamakan tujuan utama dibentuknya komunitas jendela (red: sumber dari seksi acara).
Eits… Sebelum keblabasan cerita, aku mau kenalan dulu nih. Nama aku Tri dari Lampung. Aku bergabung di Komunitas Jendela (Jendela Lampung) dari Februari 2014.
Makrab Komunitas Jendela Jakarta diikuti sekitar 51 jendelist di Gunung Bunder Bogor dari tanggal 31 Oktober – 01 November 2015 ini berjalan tanpa kendala (buat aku). Aku tidak sendiri loh dari Lampung, aku ditemani Aji yang sesama Jendelist Lampung. Kami berdua berangkat dari Lampung Jumat malam dan sampai di Perpus Manggarai Sabtu pagi pukul 06:00 wib. Kami disambut para jendelist Jakarta termasuk sang koor yaitu Mas Andi Perdana. Perjalanan berlanjut ke Bogor naik truk (begitu sih kata teman-teman Jendela Jakarta), soalnya di Lampung tak ada kendaraan begono.
Oh tunggu-tunggu.. Ada yang lupa nih.. Ada tantangan sebelum berangkat ke Bogor dari sie acara yaitu semua peserta makrab diberikan satu balon untuk dijaga sampai lokasi makrab agar tidak meletus. Kebayang nggak teman-teman? Bawa balon, trus berdesak-desak di truk! Iya.. Benar saja.. Teriakan disana-sini demi menyelamatkan balon masing-masing dari tangan jail teman-teman sesama peserta soalnya bakal dihukum kalau sampai meletus, dan si hijau, balon aku selamat! Lega ,bahagia, dan terharu…
Sampai deh di Bogor yang katanya kota hujan itu.. Eh benar saja loh.. Sampai sana gerimis hehe.. Maklum di Lampung kemarau akut. Kami sampai pukul 11:30 WIB, yang langsung mendapat intruksi bahwa peserta dipersilahkan memasuki alam masing-masing, eh.. maksudnya basecamp SAPI (Satuan Terpisah) Putra dan Putri, yang putri di di lantai 2 yang putra di lantai 1 (nyewa vila coy..). Kegiatan pertama kami di mulai setelah selesai melaksanakan shalat dzuhur.
Masuk kelapangan utama!! Teriak sang empu..
Kami berlarian kayak mahasiswa baru yang lagi orientasi. Sesampainya di lapangan sudah ada kakak-kakak yang memandu kami, salah satunya Kak Tanjung, (cie hafal… soalnya sering kena hukum). Pembagian kelompok dimulai, padahal belom sempat kenalan tapi ga masalah, kalau susah panggil aja kakak beres. Aku diunjuk jadi ketua kelompok nih, padahal mah banyak yang lebih tua dari aku (Mas Andi, Mbak neil, Mbak Vivin). Kenalkan kami dari kelompok ulet, “pucuk pucuk pucuk” itu suara ulet masa kini setelah melewati beberapa orde (korban iklan teh).
Setelah games dan seru-seruan bareng teman-teman, kami istirahat sejenak untuk ishoma, sekaligus nunggu malam tiba (malam tukar kado). Eh.. yang ini aku belom cerita yah.. Semua peserta disuruh bawa kado seharga 25 ribu; tidak boleh lebih, tidak boleh makanan plus dibungkus koran aja. Sampailah pada saat yang kami tunggu-tunggu.. TUKAR KADO.. Tapi sebelum moment itu.. kita ada pemberian materi nih dari salah satu founder komunitas Jendela, Mbak Prihatiningsih tentang menyamakan tujuan utama dibentuknya Komunitas Jendela, yaitu meningkatkan minat baca anak. Kami juga bareng-bareng nyanyiin jingle-nya Komunitas Jendela loh, ini kutipan lirik dari refrain-nya.
Jendela… rumah kita semua..
Jendela… dunia kita bersama
Jendela… ada di hati kita..
Setelah nyanyi bareng kami tukeran kado, aku dapat kado buku yang yang berjudul “Berani Beda” (yang sering baca komik Indonesia pasti kenal dengan Juki, ia adalah aktor komik nomor satu di Indonesia). Ngomong -ngomong terima kasih ya buat yang bawa kado ini. Senengnya banget karena udah jalan-jalan ke Bogor, dapat teman banyak, dapat ilmu, wawasan, trus dapet kado juga. Bisa dibilang nggak rugi deh ikut acara makrab jendela Jakarta ini.
Waktu istirahat telah tiba. Kebetulan aku dan beberapa peserta lainnya setuju untuk menginap di rumah yang ada di belakang vila. Disana kami sempat ngobrol tentang kondisi adik-adik binaan kami dari masing-masing kota sebelum akhirnya tertidur, walaupun nggak begitu pulas karena suhu terlalu dingin., Beda banget dengan Lampung yang harus pakai kipas angin karena kepanasan.
Minggu, 1 November 2015…..
Pagi harinya seluruh peserta sudah siap untuk berangkat ke kawasan wisata Curug Pangeran. Yang suka berenang langsung nyebur aja tanpa dikomando. Walaupun acara disini termasuk acara bebas tapi kami tetep didampingi dan dipantau loh sama panitianya baik dari jendelist Jakarta maupun dari pihak wisata. Mungkin takut kami nggak mau pulang kali yah hehe. Kalau sudah main lupa kerjaan, tugas kuliah, dan lupa usia juga kadang-kadang. Ups…
Sepulang dari Curug Pangeran, kami masih ada kegiatan, masih main game lagi. Game bukan sembarang game yang jelas game disini mempunyai maksud dan tujuan. Kelompok aku masih sama dengan yang kemaren yaitu kelompok ulet “pucuk pucuk pucuk”. Salah satu game yang masih aku ingat banget itu adalah pindah bangunan tapi hanya menggunakan kalimat. Permainan yang memerlukan daya ingat dan cara penyampaian yang baik ke orang lain. Ada juga game tebak kalimat dimana salah satu peserta dari kelompok bertugas untuk menebak kalimat sedangkan yang lain mempraktekan dengan gerakan. Aku masih ingat salah satu kalimatnya adalah “pak raden makan ikan lele”.
Well… Karena kami hampir sampai di penghujung acara, seusai berkemas kami isi dengan sesi foto-foto yang menandai bahwa acara ini akan segera berakhir. Sedih bukan karena berpisah dengan teman-teman, tapi karena harus pulang ke Lampung dan paginya masuk kerja. Kalau masih kecil dan nggak malu, pasti aku bakal bilang “nggak mau pulang”. Tapi, masih ada kebersamaan di dalam perjalanan dari Bogor ke Manggarai, lebih kerasa lagi karena macet. maklum di Lampung nggak ada istilah macet. Semua jalan layaknya tol bebas tanpa hambatan. Sampai juga kami di Perpus Manggarai. Setelah semua dievakuasi kami bersiap untuk kembali ke “alam” masing-masing. Kami (Aku dan Aji) harus segera ke Stasiun Gambir untuk pulang ke Lampung.
Selamat tinggal teman-teman jendelist Jakarta.. Kami tunggu di Lampung..
Semoga kalian tidak menyesal mengundang kami.
Makrab Jendela Jakarta…. “KOMPAK”!.
Salam Kompak dari Jendelist Lampung..
Tri Nuryanti
(Jendelist Lampung yang turut Meramaikan Makrab Jendela Jakarta)