Februari 2016,
Genap satu tahun sudah saya bergabung di Komunitas Jendela Chapter Lampung, yang awalnya hanya di ajak teman kerja yang bernama Aya, dan akhirnya malah berkelanjutan. Pertama kali di Jendela Lampung saya mempunyai temen baru yaitu Tia (asli Palembang) dan kak Berta (asli Lampung) dan saya sendiri bernama Tri.
Saya asli Jawa namun lahir dan dibesarkan di Lampung jadi bisa dibilang pujakesuma (putri jawa kelahiran sumatera). Di Jendela Lampung aku sangat akrab dengan Tia, karena kebetulan kita ambil Fakultas yang sama yaitu Komputer walaupun beda Universitas. Senang rasanya punya temen baru, rutinitas baru, dan ilmu baru pokoknya terima kasih banget sama komunitas yang satu ini. Sebelumnya saya aktif di Organisasi Kepanduan (Pramuka) dan ketika turun galang saya bersama adik-adik penggalang, yang notaben anggotanya adalah anak-anak, mungkin ada kesamaan objek disini jadi saya Betah.hehe
Kegiatan pertama yang saya ikuti adalah Siang Keakraban (SIKRAB) yang diadakan oleh Divisi Relawan di Pantai Klara, dengan tujuan membuat ikatan kekeluargaan diantara kita para relawan.
Kegiatan ini sangat sukses itu bisa dilihat langsung dari dampak yang dihasilkan. Kami jadi saling mengenal dan tidak canggung untuk saling menyapa, karena dalam kegiatan sikrab ini banyak sekali games yang kita mainkan. Sekedar info, Kegiatan ini diikuti sekitar 30 relawan.
Baiklah teman-teman, saya akan menceritakan pertama kali mengikuti kegiatan Jendela Lampung.
Saat itu, minggu pertama saya di TPA Bakung, Saya langsung jadi pj untuk kelas 1 dan 2 loh, Walaupun saya suka dengan anak-anak tapi background pendidikan saya bukanlah pengajar, melainkan ilmu terapan. Tadinya gak “PEDE” takut adik-adik akan bosan tapi ternyata gak juga. Keseruan kami malah tergambar jelas, waktu itu dari Devisi program memberikan materi tentang pengenalan Nama, Bentuk dan Warna buah-buahan yang ada di sekitar lingkungan kita.
Karena ini adalah rangkuman kegiatan saya selama setahun di Komunitas Jendela Lampung, jadi ceritanya akan saya persingkat, karena begitu banyak bagian-bagian yang indah yang mungkin kalian akan bosan bacanya.hehe
Singkat cerita, April 2015 tepat di bulan ke-3 bergabungnya saya di Komunitas Jendela. Saya mengikuti event besar yakni (Makrab Nasional) yang diadakan oleh pengurus Komunitas Jendela Pusat yang kebetulan berlokasi di kota Jogjakarta. Seru bangetlah pokoknya, maklum saya adalah seorang karyawati yang kebetulan di bagian IT, Hari-hari ketemu database, jarang izin apalagi cuti hahahah (curhat). Ketemu relawan yang beda kota, beda suku, beda background dan masih banyak perbedaan yang lainnya, dari logat bicara kita juga beda-bedaloh, tapi justru itu yang bikin seru. Share Ilmu, Pengalaman, Kondisi Komunitas Jendela di cabang masing-masing dan banyak lagi kegiatan didalamnya. Ada perwakilan dari 5 kota yang mengikuti makrab nasional yaitu Jogjakarta, Jakarta, Bandung, Malang dan Lampung.
Balik lagi ke regional Lampung, Pasang surut kehadiran relawan maupun adik-adik di jendela lampung tidak menyurutkan semangat kami. Justru itu jadi bahan pembelajaran yang sangat dahsyat dimana para relawan tetap mengusahakan yang terbaik disela-sela kesibukan kita masing-masing, hingga di januari 2016 kami dapat memiliki rumah baca yang meski belum permanent, sifatnya masih sewa tapi kami sangat bersyukur, setidaknya kami punya shelter yang lebih nyaman untuk kegiatan rutin kami yaitu membaca buku. Bulan kedua di rumah baca adalah bulan Februari 2016, bulan dimana saya sudah satu tahun bergabung menjadi relawan, bersama teman-teman yang lain. Di bulan ini juga diadakan rekepengurusan Jendela Lampung yang tadinya di koordinatori oleh kak Eko Prasetyo kini akan diteruskan oleh kak Bakti Saputra. Kemudian, Minggu 14 februari 2016 diadakan kegiatan Flasback kegiatan kita selama setahun yang lalu, dari semua IB dan kegiatan-kegiatan yang sudah pernah kita pelajari bersama. Bersyukur sampai saat ini masih bisa Istiqomah di komunitas yang tidak muluk-muluk tujuannya ini dan semoga Komunitas Jendela akan terus menjadi Jendela bagi anak bangsa.
“Karena Mendidik adalah Tugas Kaum Terdidik” #AniesBaswedan
By: Tri N.