Lompat ke konten

Senyum di Ujung Senja

Angka jarum pendek kala itu berada di angka 4, sedangkan jarum panjang sedikit bergeser ke angka 2. Anak-anak kecil seusia SD mulai berlarian dan berdatangan lalu memasuki sebuah mushola kecil yang sederhana namun penuh dengan hiasan kesederhanaan. Wajah polos ceria selalu menghiasi anak-anak kecil, begitu juga sore itu meski kami baru sekali bertemu mereka namun terlihat wajah ramah ceria mereka begitu terasa.

Acara dimulai dengan sekedar perkenalan antara kami komunitas jendela dengan anak-anak yang hadir di mushola pada sore itu. Perkenalan yang cukup singkat namun tidak sulit bagi anak-anak untuk menerima kami. Ini saatnya yang ditunggu-tunggu anak-anak telah terbagi-bagi dalam beberapa kelompok, yaitu kecil, menengah dan besar. Tujuannya adalah untuk memudahkan mengontrol anak-anak agar gak terlalu rame. (maklum anak kecil).

Permainan demi permainan coba kami mainkan agar lebih meriah dan membuat suasana lebih nyaman. Beberapa permainan yang kami mainkan sore itu antara lain adalah ikan buntal, tepuk senang hati, game lingkaran dan opposite. Suara tawa terkekeh-kekeh selalu menghiasi setiap permainan yang kami peragakan  seakan mereka tenggelam akan sebuah kenikmatan yang bahkan belum pernah mereka dapatkan dari sebuah kata ‘bahagia’. Sore itu begitu indah & kental akan rasa kebersamaan, anak-anak begitu menikmati apa yang di berikan oleh jendelist kepada mereka. senyuman kecil , canda,tawa,bahkan olok-olokan selalu terbesit di setiap kata yang keluar dari bibir mungil anak-anak yang bahkan membuat suasana semakin riuh&meriah . yah mungkin bisa di sebut sederhana tapi mewah, kenapa seperti itu?karena semua larut dalam rasa kebersamaan tanpa memandang yang lain&semuanya menikmati.

Dentuman arah jarum jam yang begitu keras mengusik kita semua seakan-akan senja berkata kepada jendelist&anak-anak untuk mengingat bahwa waktu sudah menunjukkan pukul 17:00 wib  itu berarti semua harus kumpul di dalam musola yang sederhana namun penuh dengan sarat makna . riuh&rame itulah gambar anak-anak ketika mereka berebut untuk masuk dan duduk di dalam musola berbagai tingkah lucu menghiasi setiap tingkah anak-anak bahkan jendelistpun turut larut dalam suasana. Bahkan ketika jendelist wawan mulai mengatur anak-anak merekapun menurut yah berarti mereka sangat antusias dengan acara ini,Nah kegiatan selanjutnya yaitu jendelist intran akan mendongeng,kira-kira dongeng apa ya?ternyata jendelist intran akan mendongeng tentangumar bin khattab. Alunan  indah setiap kata dari jendelist intran begitu membuat suasana semakin khidmat bahkan anak-anak begitu sangat menikmati(bisa disebut jg serius)hehe yeay tapi jangan salah ditengah2 acara jendelist intran bagi-bagi dooprize ke anak-anak bahkan jendelist jg di beri sebuah kejutan yang sangat istimewa ,  apakah itu?yeay beberapa anak yang berjumlah 7 orang itu menunjukkan bakat istimewa mereka, yup mereka bertujuh menari saman! licah lugas terampil dan istimewa itulah gambaran ketika mereka menari bahkan jendelistpun dibuat terkagum-kagum oleh mereka. Persembahan tari saman itu juga sekaligus sebagai penutup,,kenapa begitu?karena waktu berbuka semakin dekat.

Hingga akhirnya suara adzan menggema menandakan kita semua harus segera berbuka. Teh panas&sepiring snackpun siap di nikmati kita semua ,suasana hening muncul tatkala kita semua larut dalam suasana berbuka tetapi selang beberapa menitpun suara hening  itu berganti dengan suara riuh lagu selamat ulangtahun yang dinyanyikan oleh para jendelist&anak-anak , yup karena jendelist tika berulangtahun hehehe,dan sampai pada akhirnya buka bersama sore itu di tutup dengan solat magrib berjamaah bersama dan bersalam-salaman dengan pengurus musola serta waarga sekitar .

Yogyakarta 9 agustus 2012,
by Tika Lestari

Smile is the shortest distance between two people