[Quote of the day]
“Berbeda dengan orang dewasa yang rumit, anak-anak memiliki ciri khas mudah tertawa dan mudah bahagia hingga saya sedikit terharu ketika kesederhanaan mereka mampu membawa energi positif berupa kebahagiaan”
***
Sabtu sore itu tanggal 3 Juni 2017, saya diajak teman-teman Jendelist untuk bergabung dengan acara buka bersama di desa binaan Deresan, Bantul. Acara ini merupakan salah satu rangkaian acara komunitas Jendela Jogja yang diadakan di bulan suci Ramadhan dan sepatutnya sebagai seorang muslim saya termotivasi untuk melakukan kebaikan sebanyak mungkin yang bisa saya lakukan.
Tanpa persiapan apapun karena tidak mengikuti briefing di hari sebelumnya, saya langsung bergabung dengan tim yang lebih dulu tiba di teras dukuh Desa Deresan, Bantul. Sampai di tempat acara, saya melihat suasana yang berbeda karena anak-anak memakai baju muslim seperti memakai sarung dan peci untuk anak laki-laki sementara anak-anak perempuan mengenakan jilbab dan pakaian muslimah. Suara tawa dan jeritan khas anak-anak masih sama, tapi suasana Ramadhan lebih terasa karena kegiatan sore itu lebih ditekankan pada amalan yang berkaitan dengan agama Islam.
Tanpa berpikir panjang, saya pun langsung bergabung dengan tim yang terdiri dari Dessy dan Yola di pos hafalan doa sehari-hari. Jujur, ada rasa ragu menyelinap ketika ikut membantu teman-teman Jendelist di pos hafalan doa sehari-hari karena saya jarang mengamalkan doa sehari-hari dalam keseharian saya. Tapi berkat adik-adik Desa Deresan yang luar biasa bersemangat saat diajak berkegiatan, saya jadi teringat kembali doa-doa yang rasanya sudah lama tidak saya amalkan, seperti doa bangun tidur, doa keluar kamar kecil, doa setelah makan, dan lainnya. Bahkan diantara mereka ada juga yang sudah hafal doa qunut dimana saya sendiri bahkan belum menghafalnya. Saya pun tersadar jika saya masih banyak kekurangan dan kegiatan di sore hari itu memacu saya untuk lebih mengamalkan ajaran agama.
Ada lagi hal menarik yang terjadi saat acara buka bersama ini, yakni saat saya ikut membantu membacakan games tentang wawasan dunia Islam. Sejauh yang saya ingat, saya jarang terlibat dalam situasi yang semenyenangkan ini, dimana semua anak-anak memberikan perhatian penuh pada pertanyaan games dan berlomba untuk menjawabnya. Anak-anak beradu kecepatan dalam menjawab pertanyaan yang mirip dengan lomba Cerdas Cermat dan hal itu berhasil membuat mereka berkonsentrasi dan bersikap lebih tenang. Hasilnya pun cukup memuaskan karena anak-anak bisa menjawab pertanyaan dengan benar, walau kadang ada juga jawaban lucu yang spontan terlontar dari anak-anak dan sontak hal itu membuat kita tertawa bersama-sama karena jawaban polos dari mereka.
Di akhir acara, saya pulang dengan perasaan bersemangat dan gembira. Walaupun tidak memberi apa-apa untuk adik-adik, tapi hari itu cukup membuat saya merasa puas karena bisa berbagi keceriaan di bulan Ramadhan. Kegiatan hari itu juga membuat saya sadar bahwa saya perlu berbuat lebih untuk membuat lebih banyak anak merasa bahagia.
Yang terpenting, kebersamaan bersama anak-anak membuat saya melupakan sejenak masalah yang terjadi dalam hidup saya sebagai seorang orang dewasa. Berbeda dengan orang dewasa yang rumit, anak-anak memiliki ciri khas mudah tertawa dan mudah bahagia hingga saya sedikit terharu ketika kesederhanaan mereka mampu membawa energi positif berupa kebahagiaan.
Written by Erna Dwi Jayanti