Setelah sekian lama rencana untuk ngembangin Komunitas Jendela di Jakarta hanya tersimpan di angan-angan, akhirnya pada hari Sabtu, 29 September 2012, rencana itu terwujud. Bermula dari pertemuan perdana hari itu di Monas, empat inisiator Jendela Jakarta berbagi ide: Saya, Salma, Vera, dan Reni. Reni adalah mahasiswa UI-Sastra Jepang yang mau berbagi di Jendela Jakarta meski harus pulang-pergi naik kereta dari Depok. Vera, seorang backpacker dan hitchhiker yang jadi pegawai kantoran di daerah Bekasi, rela ber-bus ria untuk sampai di Monas dan berbagi cerita. Dan Salma…tinggal di Priok , Jakarta Utara, dengan semangatnya berbagi ide untuk Jendela Jakarta.
Meski pertemuannya hanya singkat saja, namun ada tiga ide besar yang muncul saat itu, yakni: Priok, Manggarai, Senen. Tiga tempat yang akan menjadi sasaran kegiatan Jendela Jakarta. Sebenarnya hari itu kita lebih banyak dengerin ceritanya si Vera yang hobi hitchhiking, alias jalan-jalan tapi pake modus nebeng biar murah…byihihihi. Tapi setidaknya, hari itu terkumpul jutaan semangat untuk mengembangkan komunitas Jendela Jakarta, untuk berbuat sesuatu demi pendidikan anak Indonesia. Yeyyy…..m/
Seminggu kemudian, tepatnya Sabtu, 6 Oktober 2012, saya menjadi wakil untuk survey ke Manggarai. Ide untuk berkegiatan di Manggarai ini datang dari mas Lambang, pemilik jasa pengiriman CSMCargo. Hari itu niat saya hanyalah untuk melihat kondisi di Manggarai apakah memungkinkan untuk berkegiatan, sekaligus datang ke CSM Cargo untuk berkenalan dengan teman-teman di sana. What made me so surprise adalah ketika bertemu dengan mas Lambang, ngobrol sana-sini soal Jendela, dan tiba-tiba dia dengan tenangnya bilang, “Kalian fokus aja pada kegiatan, tempat biar saya yang carikan.”
WOW! What a very quick response.
Sehari berikutnya, saya diberi kabar kalau tempat sudah siap. Sebuah ruang berukuran kurang lebih 3×6 m2 , persis di depan kantor CSM Cargo. Tempatnya sangat strategis untuk dijadikan perpustakaan. Entah harus bereaksi seperti apa saking terharunya, yang pasti saya sangat bersyukur pada Tuhan karena perpanjangan tanganNya begitu banyak hingga niat baik ini dimudahkan. Kemudahan itu lagi-lagi saya temui di kantor. Saya percaya there’s no such a coincidence. Pas kebetulan hari Senin, 8 Oktober 2012, ada promosi buku ensiklopedia, dan beberapa orang tertarik untuk membelikan buku itu untuk perpus Jendela di Manggarai. Saat ini ada 24 buku ensiklopedia yang tersimpan rapi di kamar kos saya, siap untuk dibawa ke Manggarai.
Saya selalu percaya bahwa niat baik itu akan dimudahkan oleh Tuhan. Tuhan selalu punya cara untuk mengirimkan orang-orang baik di sekeliling kita, untuk sama-sama menebar kebaikan. Saat ini sudah tercatat sekitar 16 orang yang menyatakan siap bergabung dengan Komunitas Jendela Jakarta. Meski kemarin saat rapat kedua Jendela Jakarta hanya empat orang yang bisa hadir (Saya, Reni, Nunik, dan Bolank), tapi semoga ke depan akan semakin banyak yang bisa aktif.
Well…karena berbagi itu tidak akan mengurangi, berbagi itu justru menambah, melengkapi, dan menyempurnakan…begitu menurut matematika Tuhan… maka untuk teman-teman yang tertarik berbagi ilmu dengan adik-adik di Manggarai, yuk bergabung dengan Komunitas Jendela Jakarta.
Perpus kami ada di Jl. Manggarai Utara VI, blok F7, Jakarta Selatan. Bagi idemu untuk meningkatkan minat baca dan memajukan pendidikan Anak Indonesia dengan mention @JendelaJakarta, hashtag #Manggarai.
Bagi yang ingin memberikan donasi dalam bentuk uang, kirim ke No.Rek 0558-01-005132-50-4, Bank BRI atas nama Prihatiningsih (jangan lupa SMS ke 0857 2984 6310 untuk info jumlah donasi, agar mempermudah pencatatan).
“Berbagi itu membahagiakan, karena dengan berbagi berarti kita bersyukur untuk setiap nikmat yang kita terima. Berbagi itu sama sekali tidak mengurangi, berbagi justru melengkapi dan menyempurnakan. Berbagilah, karena berbagi akan membuatmu merasa lebih kaya… bukankah itu yang selalu kita cari dalam hidup? Menjadi kaya, dan bahagia karenanya. Maka berbagilah….”
-Salam Berbagi-
written by Prihatiningsih