Lompat ke konten

“Bukan Relawan Biasa..!!”

Itulah kata yang bisa menggambarkan semangat anak muda Indonesia yang hadir pada kegiatan Temu Relawan Batch 2018 lalu.

Tepat pada Minggu 28 July 2018, berlokasi di Aluna Hall- Erwin Gutawa Music Center Studio Antasari, lebih dari 90 orang relawan dari Jabodetabek dengan berbagai latar belakang profesi datang berkumpul untuk saling berbagi ide kreatif mereka, berdiskusi untuk memberikan kontribusi kepada Komunitas Jendela Jakarta.

Mereka tidak hanya berkumpul untuk sekedar berbincang tentang banyaknya ide untuk kegiatan Komunitas Jendela Jakarta, melainkan juga banyak pembahasan tentang hal-hal inspiratif seputar pengalaman dari beberapa relawan ketika menemukan berbagai persoalan di sekitar masyarakat marjinal Ibukota. Mereka yang berkumpul di sini adalah mereka yang memiliki kepedulian akan perubahan masa depan masyarakat marjinal di lingkungan Perpustakaan Komunitas Jendela Jakarta.

Kami semua di sini sadar, fungsi kami di sini bukan hanya sekedar berbicara soal banyaknya isu dan kendala yang terjadi pada dunia pendidikan negeri ini, namun keharusan kami untuk turun tangan dan terjun langsung ke masyarakat sekitar. Membantu apa yang bisa kami bantu untuk sedikit mengubah pandangan buruk tentang minimnya akses pendidikan di negeri tercinta. Bukan tentang persoalan nasib seperti yang banyak dikeluhkan, tetapi tentang sebuah kesempatan yang tidak sempat masyarakat kecil rasakan serta dorongan rasa simpati yang seharusnya dapat membatu mereka untuk berani bercita-cita.

Fakta menunjukan bahwa tingkat pendidikan di Indonesia masih tertinggal dari negara-negara lainnya di Dunia. Dari 127 negara berkembang, Education Development Index (EDI) Indonesia berada pada posisi ke-69. Rendahnya tingkat pendidikan di Indonesia sebanding dengan rendahnya minat baca masyarakat. Tahun 2012, UNESCO menunjukan bahwa Indonesia sebagai negara dengan minat baca paling rendah di Asean dan mencatat index minat baca di Indonesia baru mencapai 0,001. Artinya dalam setiap 1000 orang, hanya ada 1 orang yang punya minat membaca.

Berdasarkan fakta di atas, kami termotivasi untuk menciptakan peluang dan kesempatan untuk menjadikan Indonesia lebih baik dalam hal minat baca dan semangat bercita-cita untuk meraih pendidikan setinggi mungkin dengan membangun budaya membaca sejak dini pada anak-anak.

Di sini relawan tidak hanya berbicara omong kosong, tetapi benar-benar menginisiasikan ide-ide kreatif mereka menjadi sebuah program di mana program ini dapat dijadikan sebuah gebrakan baru untuk mewujudkan semangat belajar yang baru juga untuk adik-adik asuh Jendela Jakarta kedepannya.

Diskusi yang dilakukan oleh seluruh relawan menghasilkan rancangan pilot project di mana selain menyusun metode kurikulum pembelajaran, teman-teman relawan juga menjadwalkan adanya kelas konseling di mana ada relawan yang ditunjuk sebagai mentor serta team konseling untuk memantau serta memberikan pendampingan terhadap adik-adik asuh Komunitas Jendela Jakarta ketika mereka ingin berdiskusi ataupun berkonsultasi seputar kegiatan belajar di sekolah dan masalah pribadi. Dari sini kami dapat menganalisis serta mengevaluasi berhasil atau tidaknya pilot project, juga dapat menjadikan program ini sebagai parameter untuk menjaga semangat belajar adik-adik.

Selain dituntut untuk menjadi kreatif dalam menyusun bahan ajar adik-adik, relawan juga tertantang untuk dapat berkolaborasi mensukseskan ide besarnya di pilot project kelas ini. Kami percaya bahwa hal sekecil apapun jika dilakukan bersama-sama dan konsisten akan menghasilkan sesuatu yang besar. Small steps, Consistently taken, will make a difference!

“Saya bangga menjadi salah satu bagian dari keluarga Komunitas Jendela Jakarta, pada hari ini saya telah menyaksikan sendiri bagaimana semangat dari seluruh teman-teman relawan yang hadir. Mereka mau meluangkan waktu di setiap weekend mereka untuk mendampingi adik-adik belajar atau bahkan sekedar sharing pengalaman serta mendengarkan setiap keluh kesah adik-adik di 3 (tiga) perpustakaan Komunitas Jendela Jakarta (Manggarai, Serpong dan Sungai Bambu). Mereka berharap semoga segala waktu, energi dan materi yang mereka berikan kepada adik-adik dapat membuat adik-adik lebih semangat lagi dalam belajar dan berani untuk bercita-cita serta tidak pantang menyerah ketika suatu hari nanti mereka dihadapkan pada kerikil-kerikil kehidupan yang sedikit menghalangi semangat mereka untuk mencapai tujuan mereka kelak.”

“Semangatlah untuk terus berbagi dari hati, Turunlah agar kalian bisa secara langsung mengenali setiap kondisi dan buktikanlah dengan menyalakan semangat Muda mu untuk bisa sedikit berkontribusi pada Negeri.”  -Karena Kami Bukan Relawan Biasa-

 

“Prepare the reader to build the future.”

[Firda.Chan]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *