Saat ini Komunitas Jendela sedang berduka sekaligus bangga. Sebagian besar dari anggota kami sudah berangkat hari ini untuk mengikuti training Indonesia Mengajar. Setelah mengikuti training selama 7 minggu, mereka akan mengajar selama setahun di seluruh penjuru Indonesia.
Kami berduka, karena kami akan kehilangan kebersamaan yang sudah terjalin erat selama ini. Ya, kami sudah sangat merindukan kalian, bahkan pada saat kami mengantar kalian semua berangkat tadi pagi. Diantara gelak tawa dan pelukan hangat, terselip setetes air mata kerinduan. Setahun lagi, kami akan menunggu kalian disini, di antara tawa riang anak-anak dan aroma buku bekas ini.
Kami bangga, karena kalian adalah sinar cerah bagi pendidikan Indonesia. Teruslah menginspirasi! Semangat yang kalian tinggalkan di jogja pasti masih tersisa hingga saatnya nanti kalian dapat kembali lagi. Sungguh tak sabar menanti setahun berlalu, bukan hanya atas nama kerinduan, namun juga kami ingin melihat sejauh mana kalian akan berkembang disana. Tempaan medan yang berat dan perasaan setahun tercerabut dari akar tempat kalian berpijak pasti akan membuat kalian berkembang lebih hebat lagi.
Jasmerah, kata pendiri bangsa ini. “Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah”, ini satu-satunya pesan kami untuk kalian disana. Ingatlah akan semangat kalian disini, dan gunakan itu disana. Ingatlah senyum tawa canda kita ketika kalian mengalami masa-masa terberat disana, dan jadikan itu pijakan disana.
Saat ini, Jendela agak tertutup, dan kita semua hanya bisa mengintip sedikit apa yang terjadi diluar sana. Namun, orang-orang baru akan terus datang, dan membuka Jendela ini semakin lebar lagi, untuk dapat terus berbagi bersama anak-anak Indonesia. Hingga saatnya setahun lagi tiba, dan kita tertawa bahagia melihat Jendela yang terbuka lebar nantinya.
Taofan Firmanto Wijaya