LPJ Program 2017/2018
1. Pendekatan dengan Anak Desa Binaan
Komunitas Jendela Jogja memiliki 2 desa binaan aktif yaitu Bantul dan Ngemplak. Desa binaan Komunitas Jendela Jogja di daerah Deresan, Bantul sudah didirikan sejak bulan Juni 2015, sementara desa binaan Ngemplak sudah diresmikan sejak tahun 2016. Para jendelist telah banyak melakukan kegiatan mingguan di kedua desa tersebut, sebagian dari mereka bahkan sudah mengenal dan memahami karakteristik tiap anak yang sering berkegiatan. Namun setelah oprec besar, terjadi peralihan jendelist yang aktif kegiatan mingguan secara masif sehingga membuat anak-anak harus beradaptasi lagi dengan kakak-kakak jendelist yang baru, hal ini berdampak pula pada antusiasme mereka mengikuti kegiatan mingguan.
Oleh karena itu, divisi program berusaha melakukan serangkaian tindakan yang bertujuan untuk mendekatkan kembali para jendelist dengan anak-anak di desa binaan Bantul dan Ngemplak. Sehingga dapat tercipta kembali kegiatan mingguan yang produktif dan kondusif. Adapun tindakan-tindakan yang dilakukan adalah :
a. Mempertahankan Kegiatan Mingguan Rutin Seminggu Sekali
Pada tahun-tahun sebelumnya, kegiatan Jendela Jogja belum rutin dilakukan seminggu sekali. Pada tahun ini, kegiatan dengan anak-anak desa binaan hampir dilaksanakan tiap minggu. Hal ini bertujuan membangun interaksi yang intens antara jendelist (khususnya jendelist baru) dengan anak-anak di kedua desa binaan. Program ini sudah hampir terlaksana dengan lancar meskipun masih ada beberapa minggu yang tidak diisi kegiatan, khususnya satu bulan terakhir menjelang ulang tahun Jendela.
b. Sistem Jendelist Menetap
Untuk meningkatkan bonding dan keakraban antara jendelist dan anak-anak desa binaan, dibuat sistem jendelist menetap di tiap desa binaan. Sistem ini dilakukan setelah makrab Jendela Jogja 2018 dengan anggapan bahwa setelah makrab, jumlah relawan aktif sudah semakin tetap, dan para relawan baru sudah terbiasa dengan kegiatan mingguan di Jendela. Jendelist menetap dibagi menjadi dua, yaitu : Jendelist Bantul dan Jendelist Ngemplak. Beberapa orang yang telah tergabung dalam jendelist bantul/ngemplak diminta untuk berkegiatan secara tetap di desa binaan tersebut, sementara yang tidak terdaftar dianggap sebagai jendelist fleksibel yang dapat berkegiatan dengan berpindah-pindah desa binaan. Jendelist menetap diharapkan membangun kedekatan yang intens dengan anak-anak desa binaan, agar anak-anak (khususnya daerah bantul) tidak merasa asing lagi dengan Komunitas Jendela dan bersedia terbuka. Sejauh ini penerapan sistem jendelist menetap sudah dapat dilihat hasilnya khususnya pada desa binaan Bantul. Disana, anak-anak yang tadinya sangat sulit diatur dan dikondisikan, sedikit demi sedikit sudah menjadi lebih behave dan kondusif. Mereka juga lebih hangat berinteraksi dengan jendelist.
c. Database Data Diri dan Perkembangan Anak
Pada tahun ini, divisi program berusaha untuk menyusun database anak untuk lebih mengenal anak-anak di tiap desa binaan sekaligus memantau perkembangannya. Database anak adalah sekumpulan biodata anak mulai dari nama lengkap, usia, kelas, hobi, cita-cita, kemampuan membaca, hingga pelajaran yang disukai maupun yang tidak disukai atau sulit. Selain itu terdapat pula data presensi kehadiran anak selama kegiatan mingguan, untuk memantau keaktifan anak dalam program-program Jendela Jogja. Sejauh ini telah dilakukan satu kali pengumpulan data anak,meskipun belum semua anak yang mengisi. Untuk presensi kehadiran belum berjalan dengan efektif, khususnya di desa binaan ngemplak.
2. Stimulasi Perkembangan Anak
a. Tema per Bulan
Divisi program tahun ini berusaha meningkatkan kemampuan dasar anak-anak desa binaan berupa kemampuan : motorik, kognitif, afektif, dan sosioemosional. Tujuan ini dicapai dengan cara menciptakan tema-tema yang dapat menstimulasi anak di keempat domain tersebut. Berikut rencana tema-tema perbulan yang berusaha diterapkan selama 8 bulan terakhir :
- Agustus : nasionalisme (kenegaraan)
- September : aku cinta sesama (toleransi berbudaya dan beragama)
- Oktober : keliling dunia (belajar tentang negara lain)
- November : fun science
- Desember : aku cinta lingkungan
- Januari : permainan tradisional
- Februari : sampah yang berharga (pengenalan macam-macam sampah, daur ulang sampah, membuat pupuk kompos, dll)
- Maret : kegemaran dan keahlianku (mengajak anak mengeksplor bakatnya)
b. Kegiatan Eksternal : Les Mata Pelajaran dan Mengasah Minat Bakat Anak
Selain merutinkan kegiatan mingguan, program pendekatan anak juga diwujudkan dengan pemberian kegiatan eksternal, seperti memberikan les mata pelajaran pada anak usia SD, dan mengasah minat bakat anak di bidang teater dan tari. Meskipun sudah sempat dilaksanakan, namun kegiatan tersebut belum berjalan rutin dan masih terbatas di desa binaan ngemplak saja.
3. Buku Tertata, Aku Bahagia
a. Pengkategorian Buku
Buku Komunitas Jendela Jogja diklasifikasikan kedalam enam kategori yaitu Cerita Anak (CA), Novel (NO), Buku Pelajaran (BP), Ensiklopedia (EA), Komik (KO), dan Umum (UM). Pengklasifikasian tersebut berdasarkan minat anak-anak desa binaan. Untuk kategori Cerita Anak (CA) terdiri dari empat subkategori yaitu CA I untuk cerita rakyat, CA II untuk cerita fabel, CA III untuk cerita religi, dan CA IV untuk cerita bergambar.
Jumlah buku Komunitas Jendela Jogja sampai akhir kepengurusan 2017/2018 sebagai berikut:
b. Sirkulasi Buku
Buku yang telah dikategorikan, selanjutnya didistribusikan ke tiap desa binaan melalui sirkulasi buku yang rata-rata dilakukan tiap dua bulan sekali. Sirkulasi buku yaitu kegiatan mengganti seluruh buku yang terdapat di perpus satu desa binaan dengan buku-buku yang terdapat di desa binaan lain. Hal ini dilakukan agar anak-anak di tiap desa binaan memiliki bahan bacaan yang bervariasi.
c. Mendata Buku Perpustakaan Setiap Minggu
Buku Komunitas Jendela Jogja didistribusikan ke tiga desa binaan, yaitu Desa Deresan, Desa Ngemplak dan Desa Turgo. Desa Deresan dan Desa Turgo mendapatkan masing-masing dua ratus buku, sedangkan buku yang lainnya didistribusikan di Desa Ngemplak. Setiap desa binaan mendapatkan satu buku catatan peminjaman. Buku tersebut digunakan untuk mancatat buku yang dipinjam oleh anak-anak desa binaan. Selain buku catatan peminjaman, Komunitas Jendela Jogja juga melakukan presensi buku di Desa Deresan setiap satu minggu sekali. Presensi buku bertujuan untuk mengetahui jumlah buku yang dipinjam selama satu minggu yang selanjutnya digunakan untuk mengetahui jenis buku yang diminati oleh anak-anak Desa Deresan.
Berikut grafik peminjaman buku di Desa Deresan:
Garfik tersebut menunjukkan bahwa jumlah peminjaman buku bersifat fluktuatif setiap minggunya. Pada 12 November 2017 buku yang dipinjam sebanyak 4 buah , pada tanggal 18 dan 26 November 2017 mengalami penurunan peminjaman buku yaitu hanya 1 buku dari minggu sebelumnya. Di tanggal 3 Desember 2017 mengalami kenaikan peminjaman buku hingga 16 buku, di tanggal 10 Desember 2017 mengalami penurunan menjadi 9 buku, di tanggal 17 Desember 2017 minat baca di Desa Deresan mengalami penurunan peminjaman buku hanya 3. Tetapi di minggu berikutnya yakni di tanggal 24 Desember mengalami kenaikan menjadi 8 buku yang dipinjam, 31 Desember 2017 mengalami peningkatan menjadi 15 buku. Pada grafik diatas menunjukan bahwa di tanggal 7 Januari, 21 januari dan 11 Februari 2018 tidak terisi (kosong) dikarenakan pada tanggal 7 Januari dan 11 Februari 2018 tidak dilakukan presensi, sedangkan pada tanggal 21 Januari 2018 tidak ada peminjaman buku. Pada tanggal 14 Januari 2018 buku yang dipinjam sebanyak 10 buku, pada tanggal 28 Januari 2018 mengalami penurunan peminjaman yaitu 3 buku, tanggal 4 Februari 2018 mengalami kenaikan menjadi 11 buku dan di tanggal 18 Februari 2018 peminjaman buku meningkat menjadi 13 buku.
Dibawah ini adalah grafik jenis buku yang paling banyak di minati oleh anak-anak di Desa Deresan. Dapat di lihat dari grafik tersebut bahwa ada 3 jenis buku yang paling diminati yaitu Komik, Novel, dan Buku pelajaran serta Ensiklopedia.
***