Lompat ke konten

Mengenal Sejarah Perbankan dan Keuangan Indonesia

Kak Azizah bersama adik-adik mencoba buku virtual di dalam Museum Bank Indonesia (One Day Trip – Museum Bank Indonesia, 7 Juli 2018)

Pagi yang cerah, pukul 08.45 WIB adik-adik kelas A sudah mulai berbaris di depan Perpustakaan Manggarai untuk diabsen. Zahra, Nabila, Sutrisna (Sule), Khafi, Indra, Irfan, Putra, Feri, Echa dan Ocha. Ya, Sabtu pagi ini, 6 Juli 2018, adik-adik akan mengikuti kegiatan One Day Trip menuju Museum Bank Indonesia. Bersama 5 (lima) kakak pendamping; Kak Azizah, Kak Devi, Kak Qeni, Kak Mila, dan Kak Hilal, adik-adik segera berjalan menuju stasiun Kereta Listrik (KRL) Manggarai dengan tujuan stasiun Jakarta Kota atau yang dahulu bernama stasiun Beos. Meskipun ada beberapa adik yang pernah naik KRL bersama keluarga, namun dalam perjalanan kali ini adik-adik sangat antusias melihat keluar jendela kereta sambil bersenda gurau bertanya mengenai beberapa tempat yang dilewati kereta.

Tepat pukul 10.00 WIB rombongan tiba di stasiun Jakarta Kota kemudian melanjutkan perjalanan menuju Museum Bank Indonesia yang berjarak 10 menit berjalan kaki. Setibanya di Museum, Kak Azizah langsung melakukan pembelian tiket untuk seluruh adik dan relawan, kakak-kakak relawan yang lain membantu untuk menitipkan tas, karena selama berada di dalam museum tidak diperkenankan membawa tas dan sebagainya.

Kemudian adik-adik dipandu dengan kakak-kakak relawan mulai menjelajah museum, melihat-lihat koleksi baik berupa patung, lukisan, foto, video dll. Adik-adik juga diarahkan untuk membaca dan melihat sejarah uang, macam-macam uang, seragam para prajurit kemerdekaan, berbagai patung tokoh-tokoh yang menggambarkan kejadian saat itu, dan sejarah Bank Indonesia. Adik-adik sangat antusias saat melihat koleksi dan teknologi yang ada di museum, salah satunya adalah menggeser halaman buku virtual dengan menggunakan sensor tangan. Adik-adik juga sangat antusias ketika melihat kumpulan balok emas pada ruang pameran, mereka berkata bahwa suatu hari mereka ingin memiliki emas sebanyak itu, mendapatkannya harus dengan berdoa dan belajar yang rajin. Karena banyaknya hal-hal yang bikin adik-adik takjub, banyak dari mereka yang akhirnya hanya tertarik melihat koleksi tanpa membaca penjelasan koleksi tersebut, sehingga perjalanan dari satu koleksi ke koleksi lainnya berlangsung singkat.

Kurang lebih satu jam mengelilingi museum kemudian adik-adik dan kakak relawan menuju aula di belakang museum untuk istirahat makan siang dan shalat zhuhur. Setelah itu, untuk adik-adik yang sudah bisa menulis diberi tugas untuk menuliskan 10 (sepuluh) benda/koleksi yang tadi ditemukan/dilihat di dalam museum dan untuk adik-adik yang belum bisa menulis diberi tugas untuk menggambarkan benda/koleksi yang dilihat. Tak lupa sebelum mengakhiri kegiatan hari itu adik-adik diminta untuk menuliskan kesan pesan selama mengikuti kegiatan One Day Trip. Kesan yang didapat oleh adik-adik diantaranya adalah mereka senang bisa melihat banyak macam-macam uang dari berbagai negara, melihat patung dan emas batangan. Kemudian kakak relawan mendampingi adik-adik pulang kembali ke Perpustakaan Manggarai dan tiba pukul 13.30 WIB.

Meskipun terdapat sedikit kendala seperti diberi pengertian oleh petugas keamanan untuk tidak berlari-larian dan tidak memainkan properti (batu-batuan) di dalam museum, namun itu bukanlah kendala yang berarti. Kakak-kakak relawan tetap mendampingi untuk memberikan pengertian kepada adik-adik. Seru. (mj/azizah)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *