New Generation
Organisasi itu layakna Api Unggun, untuk menjaga agar apinya tetap hidup dan terang serta mampu menerangi sekitar, maka Api Unggun tersebut harus diisi dengan kayu bakar yang baru. Oleh karena itu kepengurusan Komunitas Jendela Jakarta juga perlu diisi dengan pengurus baru, agar menjaga komunitas ini tetap hidup, tetap mempunyai ide-ide program yang bagus untuk adik-adik dan relawan serta masyarakat sekitar.
Mingu, 15 Januari 2017 di manggarai kami mengadakan forum musyawarah besar yang dimana agendanya memilih Koordinator Jendela Jakarta dengan musyawarah dan dilanjutan dengan voting jika belum bisa diputuskan pada sesi musyawarah. Forum tersebut dihadiri oleh pengurus dan relawan Komunitas Jendela Jakarta.
Pada sesi pertama yaitu musyawarah, kami saling memberikan usul terkait calon koordinator selanjutnya, tidak sedikit relawan yang dicalonkan menolak dengan alasan yang memang harus kita terima dan hormati alasan mereka, relawan sangat antusias dan tak jarang saling tunjuk terjadi, meskipun ini forum yang penting tetapi kami tetaplah kami relawan yang saling ejek, saling bully, saling bercanda satu sama lainnya, sehingga membuat forum ini tidak kaku bahkan terkesan seperti forum diskusi bebas penuh lelucon.
Setelah melewati musyawarah yang panjang, maka akhirnya ditemukan satu relawan yang bersedia menjadi calon Koordinator Jendela Jakarta dengan beberapa syarat, hehe Kemudian musyawarah kita lanjutkan kepada forum relawan yang hadir saat itu, apakah mereka menolak atau menerima..? beberapa relawan menerima dengan syarat, disitu kita benar-benar membuat forum yang penuh keterbukaan kritik saran dan tanggapan yang diterima dengan penuh bijaksana dan semata-mata demi menjadi pribadi masing-masing yang lebih baik.
Saya pribadi salut untuk kalian semua Relawan Jendela Jakarta.
Setelah semua suara terkumpul dan tidak ada satu suarapun yang menolak, maka kita putuskan ditempat bahwa satu-satunya calon tersebut bisa di jadikan Koordinator Utama Komunitas Jendela Jakarta 2017-2018.
Alhamdulillah, forum tidak sampai pada tahap voting, dan kita sudah selesai menentukan Koordinator.
Saya Pribadi sangat merasakan atmosfir kekeluargaan yang begitu jelas terasa, komunitas ini bukan hanya sudah mempertemukan kita tapi juga sudah menjadi keluarga kedua bagi saya. Semoga Koordinator terpilih bisa menjaga amanah ini dengan tanggung jawab, dan bisa menjadikan tanggung jawab ini sebagai media untuk menjadikan pribadi yang lebih baik lagi. Dia bukan hanya sebagai teman saya diskusi tapi sudah menjadi adik bagi saya.
Paralel, koordinator divisi lama sudah menyiapkan pengganti mereka dari masing divisi termasuk juga sekretaris dan bendahara, saya melihat semangat baru dalam wajah-wajah mereka, melihat Jendela Jakarta yang lebih baik, lebih bermanfaat bagi adik-adik, relawan dan masyarakat. Jadikan Amanah ini sebagai ladang pahala buat kalian para pengurus baru.
Serah terima jabatan kepengurusan dilaksanakan 1 minggu kemudian saat acara makarab Komuitas Jendela Jakarta di Megamendung Bogor.
Yang terakhir ijinkan saya menulis sedikit tentang pengurus lama yang tidak bosan selalu direpotkan oleh saya, yang tidak capek buat jalani program-program Jendela Jakarta.
Untuk Mas Hilal yang super aktif membuat semua event Jendela Meriah
Ravel yang selalu kritis dengan bahasa yang susah dicerna
Kak Disty yang semangat cari donasi
Bu Guru Amel yang baru sekali saya liat dia marah
Kak Dzihni yang siap sedia 24 jam buat memenuhi request desain dan revisi dari saya
Medina yang sudah bantu kirim-kirim donasi keluar kota
Kak Rizca yang selalu minta pakai “z” dan “c” pada namanya serta minta nota bukti pembayaran
Dhyana selaku juru ketik, makasih ya buat jari-jari mu yang lelah buat laporan, surat ijin dll
Yang terakhir buat Wilda yang tidak cengeng dan tidak manja, be good yaa
Matursuwun ingkang tanpo upami, lan nyuwun agungin samodra pangaksami kangem sedoyo lepat kawulo.
Prepare the “Leader” to Build the Future
