Lompat ke konten

Para Jendelist Jogja Berkegiatan dengan Para Mahasiswa UPN Yogya

Kegiatan Mingguan di Murangan Sleman – Beberapa waktu yang lalu Komunitas Jendela Jogja dan beberapa mahasiswa UPN melakukan kerha sama untuk program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Pembangunan Nasional (UPN) “Veteran” Yogyakarta. Pelaksanaannya dilakukan di Jalan Magelang Km.15. Kegiatan pagi itu kami mulai seperti biasa, yakni membaca buku bersama anak-anak Desa Murangan. Kegiatan ini kami mulai pada pukul 8.00. Setelah kedatang kami, mahasiswa-mahasiswa UPN yang sedang melakukan briefing kegiatan KKN melakukan workshop praktikum sains yang kami sekapati bernama “Balon Super dan Pancuran” selama satu jam. Briefing ini dilakukan agar kegiatan kami berjalan lancar.

Read More »Para Jendelist Jogja Berkegiatan dengan Para Mahasiswa UPN Yogya

Resensi Novel: Gadis Pantai

“Mengerikan bapak, menegrikan kehidupan priyayi ini… Ah, tidak, aku tak suka pada priyayi…”

resensi-novel-gadis-pantai

 

Diresensi Oleh      : Boy Adisakti

Karya                      : Pramoedya Ananta Toer

Penerbit                 : Lentera Dipantara

Cetakan kedua     : Maret 2005

Tahun terbit         : 2003

Tebal Buku           : +/- 270 halaman

 

 

Sudah lebih dari 70 tahun negara Indonesia merdeka. Lepas dari penjajahan kolonialisme Belanda yang ditaksir mencapai 350 tahun, giliran kaum fasis Jepang yang sempat menduduki Indonesia selama empat tahun. Selama pemndudukan dua negara asing itu membentang berbagai lembaran sejarah penting dari yang terdokumentasikan dan sebaliknya. Pramoedya Ananta Toer adalah sastrawan yang menulis novel-novel lintas sejarah yang sebelumnya tak terdokumentasikan secara ‘jujur’. Karya-karya beliau menjelaskan sejarah-sejarah perjalanan pra-kemerdekaan Indonesia  secara lebih lugas. Salah satu karya beliau yang cukup fenomenal dalam mengungkapkan sisi lain sejarah pra-kemerdekaan Indonesia adalah “Gadis Pantai”.

Read More »Resensi Novel: Gadis Pantai

Anak-Anak Sapen dan Permainan Tradisional

Bergabung di Komunitas Jendela Yogyakarta merupakan pengalaman yang sangat berharga bagi saya. Walaupun tergolong masih merupakan volunteer yang baru, saya sangat antusias sekali dalam mendedikasikan apa yang saya punya. Jumat, 4 Desember 2015 lalu saya pun mengikuti briefing yang pertama kalinya, karena ternyata kegiatan biasanya akan direalisasikan pada hari minggu. Pada briefing itu, kami menentukan daerah mana saja yang akan kami kunjungi, kegiatan apa yang akan kami adakan dan materi apa yang akan kami bagikan. Tibalah untuk pemilihan tempat kunjungan, dan saya memilih daerah Sapen, salah satu daerah pinggiran Yogyakarta sebagai daerah pertama untuk saya kunjungi.

Read More »Anak-Anak Sapen dan Permainan Tradisional