Siapa yang tidak akan merasa bersedih mendengar kata “perpisahan”..Kata ini yang mengaung di telinga jendelist @jendelajogja_, adik-adik didik Jendela di sapen juga termasuk orangtua mereka..Air mata perpisahan mengiringi sebuah momen besar bagi kami dan adik-adik Sapen yang terwujud dalam sebuah acara Pentas Seni sebagai Final Project @jendelajogja_
Detik ini ketika cerita ini ditulis..saya masih mengurusi air mata yang tiba-tiba mengalir kembali karena surat yang diterima dari adik-adik sapen..mereka menuliskan bagaimana jendela menjadi kesayangan jUga rmh mereka bgmn mereka sangat sulit terlepas dan ditinggalkan jendela..Satu kenangan yang tidak akan saya lupakan ketika Rahmat, salah satu adik sapen datang memeluk erat saya, terus dipeluknya saya hingga dia mampu menghapuskan air matanya. Ketika saya melihat wajahnya, ia sedang menyeka air matanya dan hanya bilang “Aduh, aku kelilipan”. Padahal saya tau dari matanya yang memerah karena air mata yang menunjukkan kesedihannya. Siapa yang tidak mampu menahan air mata melihat tingkah laku polos namun dengan segala ketulusan dan kasih sayangnya. Tapi tidak akan terus dibiarkan hal seperti ini terjadi..karena @jendelajogja_ merasa sudah saatnya adik-adik sapen diserahkan kembali kepada orang tuanya sehingga mereka memberikan terus semangat membaca dan berkreativitas kepada adik-adik sapen.
Sebenarnya tak terbayangkan jika acara pentas seni menjadi bagian cerita yang ditutup dengan air mata dan ucapan terima kasih dari orang tua, namun tentu menjadi kenangan yang tak akan terlupakan bagi kami jendelist yang telah menghabiskan waktu selama hampir satu tahun bersama adik-adik. Ini pula yang menjadi alasan bagaimana cita-cita jendelist @@jendelajogja_ untuk memberikan kesan terakhir yang akan selalu diingat oleh adik-adik melalui acara Pentas Seni dengan semangat tema “Pelangi Kreasi Sapen dalam Sebuah Cerita”.
Pemilihan tema menjadi dasar pertimbangan agar mampu mewakili apa yang jendela cita-citakan melalui acara ini. Lihat bagaimana pelangi mewakili canda tawa adik-adik sapen juga tingkah laku mereka yang mewarnai jendela selama ini dengan segala kreativitas yang mereka tunjukkan hingga detik acara ini berlangsung yang terangkum dalam sebuah cerita indah dan mengesankan yang diwujudkan dalam setiap bagian yang ditampilkan dalam acara ini. Semua terkagum dengan apa yang adik-adik tampilkan. Siapa yang mampu menduga ketika latihan tari dan menyanyi yamko rambe yambo, cublak-cublak sueng juga ampar-ampar pisang yang diajarkan oleh kak Ruzi, tidak pernah tampil sebaik yang mereka tampilkan di hari-H, tak ada yang menyangka ternyata selama ini mereka mendengarkan apa yang diarahkan oleh kakak2 jendelist, sebut saja ketika “Nanti kalau terakhir pas bilang Indonesia jangan membelakangi penonton ya”, kata kak Gina. Selama latihan mereka seoah mengacuhkan, tapi ketika mereka tampil di hari puncaknya adik-adik satu sama lain saling mengingatkan untuk tidak membelakangi penonton “Ayo, menghadap kedepan jangan belakangi penonton”,kata Deswita. Luar biasa..mereka memang luar biasa…
Tidak hanya itu keluarbiasaan mereka juga terangkum dalam sebuah film yang mereka perankan sendiri dalam cerita “Bawang Merah dan Bawang Putih”. Dengan bantuan kak Puput, kak Boy, kak Hery, kak Byan, dan kak Hadyan mereka tampil apik dalam sebuah video dokumenter yang juga ditampilkan dalam pentas seni ini. Tidak hanya itu, perwakilan dari mereka ada Abel yang membacakan puisi tentang Indonesia yang membuat merinding , tak kalah pula Deswita yang membacakan puisi tentang mama saat penutupan acara yang diiringi dengan lagi cinta untuk mama yang dinyanyikan oleh kakak2 jendela dan semua adik-adik sapen. Hingga akhirnya adik-adik memberikan bunga buatan yang sudah dibuat sangat indahnya oleh mereka yang dibantu dengan kak Nisa, kak Ana dan kak Agustin kepada orang tua mereka dengan pelukan sayang dan derai air mata sebagai wujud ungkapan hati yang mencintai. Dan akhirnya mereka pun mengakhiri kebersamaan yang berlangsung di minggu pagi dari pukul 09.30 hingga 11.30 dengan pulang membawa cenderamata yang diberikan @jendelajogja_ berupa meja belajar sebagai harapan mereka akan selalu mengingat pesan kakak2 @jendelajogja_ untuk selalu rajin belajar.
Cuplikan Film Bawang Putih dan Ikan Mas (short version)
Semoga, momen perpisahan ini bukan menjadi penambah lara namun menjadi pemicu semangat membara adik-adik aku, adik-adik kita, adik-adik Sapen Jendela. Setahun bersama, semoga ketulusan berbagi kakak2 @jendelajogja_ memberikan manfaat dan menjadi pengingat bahwa mereka harus menjadi anak-anak yang berguna bagi agama,bangsa dan negaranya. Aaamiin Ya Rabbal’alamin..
by : Mika Margareta