“Mereka seperti pelangi di kala senja. Mewarnai senja ini dengan
warna warni tawa canda mereka”
***
Kali ini kegiatan rutin setiap minggu sore di Ngemplak dilaksanakan lagi. Mungkin ini memang kegiatan yang biasa dilakukan, tapi di setiap kegiatan pasti selalu ada hal-hal istimewa yang selalu menjadi suatu kenangan tersendiri. Seperti biasa, kegiatan di Ngemplak diawali dengan berdo’a dan perkenalan dari para Jendelist baru yang akan terus bersemangat berkoar menebarkan keceriaan. Setelah perkenalan dari para Jendelist baru, hal istimewa pertama dari kegiatan hari Minggu sore, 10 September ini ialah Komunitas Jendela Jogja kedatangan tamu kakak-kakak dari BEM KMFT UGM. Mereka ikut belajar dan bermain bersama loh.
Keseruan diawali dengan ice breaking baby shake yang dipimpin oleh kak Novri dan kak Afif dari kakak jendelist. Raut wajah lucu dan mengemaskan dari wajah-wajah mungil mereka (bukan wajah kak Novri atau kak Afif loh) membuat yang melihatnya tak bisa menahan senyum. Setelah puas ber-ice breaking-an 2 putaran, berlanjut ke agenda selanjutnya yaitu penyampaian materi sambil bermain tebak-tebakan yang dibagi ke dalam 2 kelompok, besar dan kecil. Di kelompok besar dipegang oleh kak Afif dan di kelompok kecil oleh kak Novri.
Penyampaian materi diawali dengan memperkenalkan macam-macam agama yang ada di dunia khususnya di Indonesia. Pengenalan dilakukan dengan mencocokkan gambar (tempat ibadah, kitab suci) dan tulisan yang sudah disediakan oleh kakak jendelist. Kemudian dilanjutkan penyampaian materi memperkenalkan kebudayaan yang ada di Indonesia meliputi makanan dan alat musik khas daerah. Kali ini para jendelist memberikan kesempatan untuk kakak-kakak dari UGM yang menjelaskan/belajar sambil bermain bersama adik-adik. Kami para jendelist dan kakak dari UGM dibuat tersenyum geli dengan kepolosan dari rengekan manja, gurauan kecil, tingkah lucu dan kocak mereka.
Setelah berasyik ria dengan belajar sambil bermain, dilanjutkan dengan permainan daerah cublak-cublak suweng yang mengajarkan kepada kita bagaimana seharusnya kita menjaga rahasia yang kita miliki dan juga mengajarkan kita sebuah kejujuran. Kita pun duduk melingkar untuk memulai permainanya dan kita menunjuk siapa yang mau menjadi sebagai pak Empo atau orang yang berbaring telungkup di tengah-tengah kita. Akhirnya kita menunjuk Tria yang menjadi pak Empo dan kita mulai bernyanyi“cublak-cublak suweng (bla bla bla)… Sir-sir pong dele gosong.. hayooo tebak ada di kakak siapa kertasnya?” Begitulah kita bernyanyi dan menyuruh Tria untuk menebak ada di tangan siapakah kertas itu dan begitu seterusnya. Begitulah keseruan permainan ini berlangsung.
Kemudian dilanjutkan dengan Mas Fafa yang memberikan icebreaking-nya diluar ruangan. Adik-adik maupun kakak-kakak cukup asyik mengikuti ice breaking yang dipimpin oleh Mas Fafa. Setelah itu, Kak Novri beraksi lagi dengan ice breaking-nya, tetapi kali ini berbeda dengan baby shark, kali ini Kak Novri mengajak ice breaking dengan bergoyang atau menggoyangkan badan. Ternyata Kak Novri berhasil membuat kita semua bergoyang (Yeeeeeyyyyy…!!!)
Senja semakin tidak menampakkan cahayanya, berbagai kegiatan pun telah terlewati. Berakhir pula kegiatan sore ini dengan langit yang semakin gelap. Kegiatan hari ini ditutup dengan do’a dan bersalaman sambil mengucap terimakasih dari adik-adik kepada para Kakak Jendelist maupun Kakak dari UGM. Tidak lupa, kita mengabadikan moment istimewa ini walau hanya dalam bentuk gambar. Cekrekk..!!
Kesanku sendiri. Aku selalu menjadikan apapun pengalaman yang kudapat sebagai pelajaran yang berharga. Begitupun dengan keluarga baruku disini. Aku menjadikan mereka seperti rumah bagiku dan semoga ini bukan hanya rumah bagiku tapi juga bagimu, bagi kita dan bagi mereka. Akhir kata, terimakasih tak terhingga untuk Komunitas Jendela Jogja yang telah memberikan kesempatan kepadaku bergabung bersama kalian dan juga terimakasih kepada para kakak-kakak tamu yang telah ikut memeriahkan agenda Minggu sore kita disini (jangan kapok ya kakak-kakak). Tetaplah menebar keindahan seperti pelangi yang menebarkan keindahannya walau hanya sesaat tetapi tetap terkenang.
Written by Kuray