1 Juni 2013 – Weekend ini beberapa relawan komunitas jendela Jakarta terlihat sibuk. Banyak sekali undangan yg masuk ke Jendela Jakarta, antara lain acara ICN (Indonesia Community Network) yg bertempat di hotel Novotel dan PENA 11th Anniversary yg bertempat di Universitas Atmajaya. Sebagian relawan lainnya sibuk mengurus Garage Sale yang akan dilaksanakan keesokan harinya, dan beberapa lagi stand by di perpus mengajar adek adek.
Kakak kakak relawan pun berbagi tugas, dan kami bertiga yaitu kak Andi, Kak Yanti, dan Kak Happy kebagian tugas menghadiri acara di Atmajaya. Acara di universitas Atmajaya ini adalah acara ulang tahun UKM PENA yg telah berdiri selama 11 tahun. Kami bertiga berkumpul di universitas Atmajaya sekitar pukul 12 siang, setelah sebelumnya Kak Yanti dan Kak Happy terjebak hujan di perjalanan. Kalau Kak Andi seperti biasa, dia selalu on time, lebih tepatnya sih “kecepetan” datang di lokasi, hehehehee. Sebelum acara di mulai kami menyempatkan makan siang terlebih dahulu di kantin kampus Atmajaya.
Selesai makan siang, kami langsung meluncur ke tempat acara yaitu di sporthall universitas Atmajaya. Sampai di lokasi, beberapa panitia menyambut kami dengan hangat. Kami memperkenalkan diri kalau kami perwakilan dari komunitas Jendela Jakarta lalu mengisi daftar hadir di buku tamu. Acara dimulai pukul setengah 2 siang, sedikit terlambat dari jadwal yang tertera di undangan. Sebagai pembuka, MC memperkenalkan beberapa komunitas yang hadir, antara lain Sahabat Anak, Prolife, dan Jendela Jakarta. Dalam acara ini hadir juga Mbak Jo yang merupakan pendiri PENA. Kak Lani selaku ketua panitia lalu memberikan sambutan, dilanjutkan sambutan dari Mbak Wulan yang juga merupakan salah satu pendiri PENA. Dalam sambutannya, Mbak Wulan mengatakan bahwa PENA ini sudah 11th berdiri, dengan perjuangan yang begitu gigih dari setiap relawannya dalam merintis PENA. Mbak Jo juga menambahkan dalam sambutannya, bahwa beliau senang sekali mempunyai partner dari beberapa komunitas. Mbak Jo merupakan alumni Atmajaya dan mengajar juga di Atmajaya selama 14 tahun. Harapan Mbak Jo di ulang tahun PENA yang ke 11 ini, beliau berharap semoga PENA dapat membawa kebaikan bagi banyak orang dan bagi perkembangan diri setiap orang.
Setelah beberapa sambutan dari ketua panitia dan pendiri PENA, acara dilanjutkan dengan ice breaking atau games. Kami tidak tahu apa nama permainan ini. Jadi semua yang hadir di haruskan berdiri ke arah pinggir, ke tempat yg agak luas. Lalu MC menjelaskan cara bermainnya, kalau MC mengatakan “Patung Pancoran” maka setiap 1 orang bergaya seperti patung pancoran, jika MC mengatakan “Dansa” maka setiap 2 orang harus berpasangan dan melakukan dansa, jika MC mengatakan “Lampu Merah” maka setiap 3 orang harus berpasangan dan berbaris sambil memainkan jari tangan seperti lampu yg sedang berkedap kedip, dan jika MC mengatakan “Bunga” maka setiap 4 orang harus bergandengan dan membentuk lingkaran sambil menggerakkan tangan mereka dan berkata “kembang…kuncup…kembang…kuncup”. Cara bermainnya yaitu MC membacakan suatu cerita, jika dalam salah satu kalimat ada kata kata tersebut maka setiap orang harus segera mencari pasangan dan mempraktikkan gerakan yang sudah dijelaskan tadi. Permainan ini seru. Yang tidak mendapat pasangan maka akan mendapat hukuman.
Acara selanjutnya yaitu sharing komunitas, beberapa perwakilan komunitas dipanggil maju ke depan, Jendela Jakarta diwakili oleh kak Happy, Sahabat Anak diwakili oleh kak Rama, PENA diwakili oleh kak Monica. Masing masing komunitas menjelaskan profil mereka. Kak Happy menjelaskan komunitas Jendela Jakarta, yaitu komunitas yang bergerak di bidang pendidikan terutama minat baca anak, yang pertama kali berdiri di Jogja dan sekarang mempunyai beberapa cabang salah satunya di Jakarta ini. Kak Rama lalu bercerita juga bahwa Sahabat Anak ini sudah 17 tahun berdiri, awalnya berupa yayasan yg berawal dari acara Jambore Anak Jalanan yg diadakan setiap tahun yaitu dengan mengumpulkan anak anak jalanan. Dan yg terakhir Kak Monica dari PENA mengatakan bahwa PENA sudah 11 tahun berdiri dan berkembang menjadi UKM, bergerak pada bidang pendampingan anak, psikologi, dan bimbel. PENA ini berfokus pada mahasiswa psikologi yang mempunyai kepedulian terhadap anak. Dalam sharing ini mereka bercerita tentang suka duka mereka menjadi volunteer di komunitas masing masing. Saat ditanya apa kendala mereka menjadi volunteer, intinya jawaban dari ketiganya mengatakan bahwa kendalanya yaitu bagaimana membuat anak anak tidak bosan terhadap materi yan akan diberikan dan bagaimana agar para volunteernya tetap bisa berkontribusi bagi komunitasnya masing masing, yang terpenting adalah komitmen dari diri masing masing volunteer.
Selesai acara sharing, kami diajak bermain games lagi tapi lebih besar dan lebih melelahkan dari yg pertama tadi. Di dalam games ini kami terdiri dari beberapa kelompok yg terdiri dari sekitar 8 orang. Permainannya mirip bermain monopoli, jadi setiap kelompok ada satu perwakilan yg bertugas melempar dadu dan berjalan di kotak yg sudah disediakan. Siapa yg sampai garis finish lebih dulu dialah pemenangnya. Pokoknya games yg satu ini benar benar menguras tenaga kami. Kalau boleh memberi sedikit saran, disetiap games tidak ada pemaknaan apa maksud dan tujuan dari games tersebut, mungkin jika diberi pemaknaan pada setiap games itu sangat berguna bagi peserta, peserta menjadi tahu maksud dan tujuan dari games tersebut.
Kami tidak sampai selesai mengikuti games yg terakhir ini, kami harus berpamitan kepada panitia karena akan menyusul teman teman relawan yang ada di Novotel. Sebelum berpamitan kami berfoto terlebih dahulu dengan ketua panitia dan beberapa panitia lain, kami juga mendapat beberapa souvenir. To sum up, panitia PENA sangat hangat dan bersahabat kepada kami. Tentu menyenangkan jika menghadiri undangan dan disambut dengan ramah seperti ini. 🙂
Salam PENA!!!
Salam Jendela Jakarta!!!
Ditulis oleh kak Andi Perdana
Kak Deni, tolong ditambahin foto fotonya juga yaaa… :))