Lompat ke konten

Peringatan Hari Remaja Internasional ala Komunitas Jendela

Pekat dan dinginnya malam selepas buka bersama dari Candran, tak memusnahkan antusiasme para Volunteer Jendelist yang selalu menyempatkan untuk mengadakan evaluasi kegiatan yang sudah dilakukan dan akan dilakukan. Goresan pena begitu antusias ditorehkan tentang saran dan kesan pada kegiatan yang berlalu.

YOU are not good, but WE are perfect” (Nanang Rizki Aprilianto)

Ternyata di bulan Agustus adalah bulan penuh keberkahan bagi Komunitas Jendela. Betapa  tidak? Komunitas Jendela kini mulai melebarkan sayapnya di ranah Jember, yang bernama Komunitas Jendela Jember. Tak hanya itu saja, Jendela kini mulai naik daun dan dikenal secara global melalui momen peringatan yang berkelas Internasional.

Hmm.. Kira-kira momen apakah itu?

Yap, itulah Hari Remaja Internasional. Hari dimana para Remaja di seluruh dunia menunjukkan identitasnya sebagai remaja yang bisa menjadi bagian pembuatan keputusan di tingkat global. Kini, remaja di seluruh dunia selalu identik dengan adanya komunitas. Tentu saja komunitas yang dibangun tersebut punya visi misi tersendiri, dan memiliki tujuan dalam penyaluran minat dan bakat remaja itu masing-masing untuk memajukan negara itu sendiri.

Adalah sebuah kebanggaan tersendiri bagi Komunitas Jendela, yang telah diberikan undangan sebagai kesempatan untuk bergabung dan merayakan bersama komunitas-komunitas se-Indonesia. Karena kegiatan Jalan Remaja 1208 yang diadakan oleh Yayasan Kampung Halaman ini adalah kegiatan rutinitas setiap tahunnya dalam merefleksikan remaja untuk memperingati Hari Remaja Internasional di Ndalem Sokowaten, Banguntapan, Bantul.

Diskusi demi diskusi-pun dilalui tanpa lelah para volunteer. Goresan pena sekretaris manajemen 2 dan manajemen 3, yaitu Szasa dan Apriliana TR serta penanggung jawab acara, Heri kian memenuhi secarik kertas planning. Ide fundraising dari bendahara tim manajemen 3, Citra-pun menghiasi kehikmatan beramal untuk momen yang dinanti-nanti. Usul demi usul para volunteer, Wawan, Bian, Wisnu, termasuk saya tumbuh menjamuri seru dan ramainya acara yang akan ditampilkan pada penampilan pameran stan komunitas Jendela, di acara peringatan Hari Remaja Internasional yang jatuh pada tanggal 12 Agustus 2012.

Walau persiapan hanya terhitung jari, tentu saja para Volunteer Komunitas Jendela tak ingin menyia-nyiakan momen yang terjadi setahun sekali ini. Berikut adalah hasil tuangan pemikiran dari para volunteer yang hadir pada diskusi tersebut.

Dan tibalah tanggal 12 Agustus 2012. Tepat pukul 14.00, keriuhan komunitas mulai berdatangan dan mendirikan stan komunitas masing-masing di Ndalem Sokowaten, Bantul. Acara peringatan Hari Remaja Internasional yang mengangkat tema “Made In Indonesia” dimulai dan dibuka oleh presenter dari Yayasan Kampung Halaman. Dan diluar padepokan Ndalem Sokowaten, mulai dipenuhi dengan lapak-lapak produk kreativitas buatan Indonesia. Dengan sigap, para Volunteer Komunitas Jendela yang hadir mengamalkan dengan baik tugasnya masing-masing, seperti Apriliana Dhani TR, Heri, Nanang, Tika, Rofik, Bian, dan termasuk saya agar saling melengkapi dalam memperhias dan menarik minat pengunjung yang datang ke stan Komunitas Jendela.

Teng! Tepat pukul 15.00 WIB. Acara peringatan Hari Remaja Internasional dimulai oleh hiburan dari penampilan Coustic, Rumah bunyi, Ceria Ensemble, Beatbox Jogja, tarian dan lain-lain sembari menarik simpatisan para pengunjung untuk menikmati hiburan dan kunjungan di setiap stan komunitas yang hadir meramaikan Hari Remaja Internasional. Menariknya, tiap pengunjung yang datang ke Stan Komunitas Jendela terdapat serangkaian seremonial, seperti mengisi daftar hadir dengan buku tamu dan memberikan stempel cap jempol dengan menggunakan cat acrylic ke baju berwarna putih yang melambangkan kedamaian.

Lalu para pengunjung disodorkan oleh tiga buku album dengan satu hingga dua juru bicara untuk mengenal lebih dekat dengan Komunitas Jendela. Selain itu Komunitas Jendela juga mengadakan Dropbox Charity. Syukurlah, walaupun sedang berpuasa, dua pengunjung stan telah merelakan sebagian waktu dan tenaganya untuk mendonasikan buku bacaan, buku tulis dan seperangkat alat tulis untuk teman kecil di Shelter Merapi. Pengunjung juga diberi kesempatan untuk menyalurkan bakat lukis dan narsis melalui lomba workshop lukis totte bag charity dan lomba foto narsis bareng komunitas. Melalui flyer lomba, ternyata lumayan banyak pengunjung yang ikut berpartisipsi atas lomba yang kami adakan.

Dan bedug azan-pun berkumandang, para panitia kegiatan Jalan Remaja 1208 tampak membagi-bagikan takjilan untuk berbuka puasa bersama. Kemudian dibarengi oleh keramaian para pengunjung, para volunteer menyortir komik yang tak layak untuk anak-anak dalam kegiatan fundraising, yang disebut garage sale comic dan penjualan pin yang bertujuan untuk kegiatan donasi. Dan lebih menariknya lagi, terdapat recruitment on the spot. Terdapat dua volunteer yang berhasil direkrut dalam acara peringatan Hari Remaja Internasional.

Memasuki pukul 20.00 WIB, video diary remaja yang merekam keseharian remaja di penjuru Indonesia dan special screening “Say Hello To Yellow” karya B.W Purbanegara ditampilkan pada penghujung acara, termasuk replika kostum garuda dan monster yang menarik pengunjung untuk sekedar berfoto-foto. Kegiatan Jalan Remaja 1208 juga menginterview perwakilan di setiap komunitas untuk menjelaskan tentang “Apakah Remaja itu? Dan apa yang bisa dilakukan Remaja di Hari Remaja Internasional”. Untuk Komunitas Jendela diwakili oleh Wawan sebagai Koordinator Manajemen 3 dan saya sebagai humas Manajemen 2 di Komunitas Jendela.

Dan stand ditutup dengan berakhirnya interview oleh Kegiatan Jalan Remaja 1208 yang diikuti oleh Wawan, Nanang, Martha dan saya dengan sepatah kata:

“Karena buku adalah Jendela Dunia, dengan Jendela kita dapat melihat dunia dengan luas!!”

“Terima kasih atas kebersamaan kita, meski tak lama namun faktanya aku sangat menikmatinya. – Anonim”

~Intran Devia Sari~