Sabtu, 21 Desember 2013 menjadi sore yang kembali indah sekaligus mengharukan, dimana anak-anak Jendela Jogja kembali berkumpul dengan keceriaan dan semangat anak-anak Turgo.
Senangnya disaat cuaca yang kurang bersahabat karena hujan, ternyata kedatangan kami telah disambut dengan penuh semangat dan atusias anak-anak Turgo dibawah keroyokan gerimis sore itu. Awalnya sekitar 10 anak, seiring dengan terus berjalannya waktu tak kurang dari 30 menit, berkumpulah dari 10 menjadi 39 anak sore itu. Wahhh…. Adik-adik, kakak-kakak jendelist sungguh terharu, semangat kalian luar biasa, menjadikan kami ciut jika kami tak kalah bersemangat sore itu karena dihantam dinginnya bukit Turgo.
Dimulai dengan bergemanya lagu kolaborasi ayam,bebek, dan mentok, kemudian dilanjutkan dengan permainan konsentrasi menjadi awal kegiatan. Semakin sore saatnya pada acara inti, nonton video Si Kancil. Semua anak bersama kakak-kakak jendelist dibagi menjadi 6 kelompok, masing-masing kelompok diberikan tugas menonton video Si Kancil, dan selanjutnya menceritakan kembali isi video itu pada kertas karton, kertas lipat beraneka warna, krayon, dan alat tulis yang telah disediakan. Dan yang jelas anak-anak harus mampu menangkap pesan moral dari film yang telah diputar.
Anak-anak nampak sangat antusias, semua kelompok berlomba untuk dapat menyajikan hasil karyanya menjadi yang paling baik. Dan tak heran terkadang banyak yang saling berebut crayon, pensil gunting atau yang lainnya. Ada yang menggambar kancil, gunung, pohon, timun, atau apapun yang dilihatnya dalam film si Kancil tersebut. Semua anak ingin hasil karyanya dapat ditempel dan ikut dipresentasikan di depan. Dari sinilah semakin terlihat bakat-bakat yang sebelumya masih terkubur dari beberapa anak, ada yang bakat melukis, menulis, dan berbicara. Sebagai acara penutup, sekaligus penyambutan hari ibu, anak-anak dibagikan selembar kertas dan diminta menuliskan ucapan terima kasih kepada ibunda masing-masing, sungguh terharu membaca ucapan dari salah satu anak, dia menuliskan permintaan maafnya kepada sang ibu dan menyadari jika surga berada ditelapak kaki ibu oleh karena itu ia berjanji akan membahagiakan ibundanya, hal ini juga merupakan salah satu pesan yang disampaikan dalam film Si Kancil bahwa kita sebagai anak haruslah mampu membahagiakan orang tua kita terutama ibunda kita.
Semangat anak-anak Turgo sore itu sungguh luar biasa, kedekatan kakak-kakak jendelist bersama anak-anak Turgo sore itu sungguh merupakan kehangatan tersendiri ditengah kroyokan hujan dan dinginnya udara bukit Turgo. Terima kasih telah mengizinkan kakak-kakak jendelist, kembali sedikit menggoreskan tinta dalam lembar buku memori hidup kalian, sampai ketemu lagiii, tetap semangat, rajin belajar dan membaca ya,,,, tetap selalu berbakti kepada orang tua dan yang Maha Kuasa.
by : Madiah Noor Fitriana