Program Perpustakaan 100% Indonesia
Kenapa harus Perpustakaan?
Ini adalah pertanyaan mendasar yang mungkin akan diajukan setiap orang pada Komunitas Jendela, dan ini pula alasan kenapa Komunitas Jendela ada sampai sekarang. Kami percaya bahwa budaya membaca itu penting banget untuk membangun karakter anak bangsa yang positif. Intinya kami ingin ‘membaca’ jadi budayanya anak Indonesia. Sayangnya, tidak semua anak Indonesia punya akses yang mudah terhadap buku. Ada yang tinggal di pelosok sehingga jauh dari akses Perpustakaan yang disediakan pemerintah, beberapa mungkin terlalu miskin untuk sekedar membeli buku, dan masih banyak pula yang menganggap buku & Perpustakaan itu membosankan.
Kami ingin merubah persepsi itu, bahwa buku dan Perpustakaan adalah hal yang membosankan. Maka, kami buat konsep Perpustakaan yang lebih ‘fun’, dan diisi dengan kegiatan-kegiatan menarik namun tetap bermanfaat. Misalnya, kegiatan mengenal budaya daerah, mengenal Perpustakaan dan museum di seluruh dunia, membuat mainan dari barang bekas, dan lain sebagainya yang kami usahakan bersumber dari buku di Perpustakaan. Butuh proses yang panjang memang untuk membuat masyarakat punya budaya membaca yang bagus…but at least we’re trying to be on the right path.
Maka dari itu, di tahun 2014 ini kami memulai sebuah program berjudul “Perpustakaan 100% Indonesia”, yaitu pendirian 100 perpustakaan di 100 tempat di Indonesia. Program 100 perpustakaan ini dibuat karena banyak pihak dari berbagai daerah yang tertarik untuk mendirikan Perpustakaan, namun belum berpengalaman, belum punya dana, atau belum tahu harus ngapain. Jadi, kami coba buat konsep kerjasama pendirian Perpustakaan di seluruh Indonesia dengan 3 bentuk program:
a. Pendirian Cabang Jendela
Konsepnya sama dengan cabang-cabang yang sekarang sudah ada di beberapa kota. Pihak pendiri & penggiat Perpustakaan nanti akan jadi bagian dari ‘relawan jendela’, berkegiatan rutin seminggu sekali di Perpustakaan, mengikuti aturan2 yang ada di Jendela, dan akan terus jadi bagian Jendela sepanjang Jendela masih ada (tidak ada batas waktu program). Untuk pendanaan kami biasanya terpisah antar cabang, namun bisa saling support.
Contoh yang sedang berjalan: Perpustakaan di Bidaracina, daerah Kampung Melayu
b. Kerjasama Pendirian Perpustakaan
Ini untuk memfasilitasi individu/lembaga yang sudah punya dana untuk pendirian Perpustakaan, namun belum punya konsep atau belum berpengalaman mendirikan Perpustakaan. Kami akan buatkan konsepnya, sekaligus ada pendampingan selama 1 tahun (atau sesuai kebutuhan), selanjutnya akan dilepas kepada pemilik Perpustakaan.
Contoh yang sedang berjalan: Perpustakaan di daerah Cinere (milik individu)
c. Kolaborasi Pendirian Perpustakaan
Hampir mirip dengan kerjasama, tapi kalo kolaborasi kami biasanya saling support untuk dana pendirian perpustakaannya, dan nantinya pengelolaan Perpustakaan akan diserahkan ke masyarakat.
Contoh yang sedang berjalan: Perpustakaan di Cibeureum, salah satu kampung di pelosok Bogor (nantinya perpus ini akan dikelola warga)
Tentunya kami tak bisa sendiri mewujudkan mimpi ini. Kami butuh dukungan Anda! Bentuk dukungan bisa bermacam-macam, mulai dari keaktifan sebagai relawan, sebagai pihak penggagas cabang Jendela, atau penggagas untuk program Kerjasama/Kolaborasi Pendirian Perpustakaan, sebagai donatur, atau bisa juga sebagai informan kami tentang tempat-tempat yang membutuhkan Perpustakaan.
Langkah kecil, jika dilakukan bersama-sama dan secara konsisten, tentu akan menghasilkan dampak yang besar. Mari memulai langkah kecil ini bersama kami. Karena Indonesia butuh kerja nyata kita. Karena Indonesia butuh kerja nyata Anda!
Salam berbagi!
Koordinator Program Pusat Komunitas Jendela
Prihatiningsih.