Lompat ke konten

Purpose: Part 1. Part 2 Bakal Bikin Kamu Terkejoet

Chade-Meng Tan pada suatu waktu pernah mengatakan, “Setiap pagi kita cukup memilih satu orang secara acak dan katakan dalam hati, Hari ini saya ingin membuat dia lebih bahagia.Compassion, katanya.

Kemudian saya berpikir, bagaimana jika setiap orang yang saya kenal, baik itu teman, sahabat SMA, rekan kerja, ibu-ibu penjual nasi kuning, atau pedagang koran di pinggir jalan kaliurang itu berpikiran hal yang sama dengan Tan? Mungkin saja kita akan membuat dunia ini jauh lebih menarik dari yang seharusnya, bukan? Kita akan meluangkan sedikit waktu dan perasaan untuk mencari tau alasan, “mengapa dia marah?”,“kenapa dia terlihat lelah?”, atau pertanyaan sederhana lainnya yang jarang ditanyakan. Kemudian kalian akan membicarakan hal tersebut, salah satu dari kalian bercerita yang lainnya mendengarkan, sedikit gurauan mungkin kamu lontarkan, setelahnya kamu akan menemukan alasan dari bermacam pertanyaan tadi. Mungkin saja kamu akan dimintai untuk memberikan solusi, mungkin juga tidak. Mungkin saja lawan bicaramu akan berterima kasih karena sudah didengarkan, mungkin saja justru kamu yang berterima kasih karena sudah dipercaya untuk mendengarkan masalahnya, atau mungkin saja kalian berdua yang sama-sama berterima kasih. Menarik bukan?

Quote 1

Pada suatu waktu, di salah satu stasiun TV swasta, seorang penulis ditanyai pendapatnya mengenai dirinya sendiri oleh sang pembawa acara, “Mbak Ala, kalau dilahirkan kembali ingin jadi apa?”

Mau jadi kodok” jawab penulis itu. Kemudian satu ruangan itu hening sejenak, lalu, mereka terbahak-bahak.

Di Indonesia, siapa yang tidak kenal dengan aplikasi Gojek? Salah satu start-up unicorn terbesar di Asia. Aplikasi yang sangat membantu hampir semua orang di hampir segala sektor. Aplikasi yang sungguh membantu masyarakat mager (red: saya) untuk memilih makan siang setiap harinya.

Kalau ditanya, sebagian besar orang pasti akan menjawab bahwa Nadiem Makarim adalah satu-satunya orang hebat di balik berdirinya aplikasi tersebut. Namun, sebenarnya ada satu “orang gila” lainnya yang ikut melahirkan Gojek bersama Nadiem, yaitu seorang penulis yang kalau lahir lagi mau jadi seekor Kodok, Alamanda Shantika (Ala).

Nahhh, jadi belum lama ini saya membaca buku pertama dan terbaru Ala yang berjudul Purpose: Living in Prosess, sebuah buku autobiografi terbitan penerbit buku lokal. Sebenernya, saya gak terbiasa baca buku selain novel, karena saya selalu beranggapan membaca imajinasi orang itu jauh lebih menarik dibanding membaca sudut pandang orang terhadap suatu hal, jadi jelas saya lebih milih novel. Tapi, gak tau kenapa buku satu ini sepertinya cukup menarik untuk dibaca, mungkin karena tipis dan harganya yang masih dalam radius aman saya, jadi terbelilah buku ini. Hehe.

Purpose ini berkisah tentang perjalanan hidup seorang Alamanda Shantika. Perjalanan yang bener-bener perjalanan. Dalam artian, ada kalanya perjalanan emang harus bener-bener berhenti pada suatu titik, ada kalanya harus “tancap gas”, dan ada juga saat-saat harus menunggu. Selalu bergerak dinamis istilah kerennya. Pada buku ini juga kamu akan diajarkan banyak hal mengenai sebuah konsep berproses yaitu tentang mencintai diri sendiri, menghargai orang lain, percaya dengan sekitar, dan bercita-cita. Kamu akan di ajak masuk kedalam kehidupan-pengalaman Ala yang unik dan challenging. Keren!

Pas ditanyai kenapa Ala mau nulis buku ini, dia cuma bilang “Saya mau mengajakmu untuk bersama-sama menelusuri pikiran saya. Tentang pendapat mengenai kehidupan. Tentang mimpi. Tentang proses tumbuh bersama. Tentang empati.” Kalian perlu memahami dan mengetahui diri sendiri tanpa membandingkannya dengan orang lain, tambahnya.

Quote 2

Mungkin bacaannya sampe sini aja dulu ya, nanti kita lanjut lagi. Udah 500 kata ni. Kalau artikelnya kepanjangan, engaggement-nya bakal berkurang. Susah jadi viral. Saya ingin viral.

– End of Part 1 –

Oleh : Wildan Elsha

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *