Lompat ke konten

Salam Sehat dari Turgo untuk Indonesia

“ Nothing you do for children is ever wasted. They seem not to notice us, hovering, averting our eyes, and they seldom offer thanks, but what we do for them is never wasted.”

-Garrison Keillor-

Tidak ada yang sia-sia. Itulah prinsip para jendelist yang kali ini mencoba berbagi pada anak-anak Turgo. Pagi itu, Minggu 6 April 2014 aku bersama teman-teman Jendelist berangkat menuju Turgo. Dusun kecil di lereng Gunung Merapi ini selalu berhasil membuat kami rindu untuk berkunjung. Dusun yang jauh dari hiruk pikuk kota dan ramainya bunyi klakson mobil ini juga selalu berhasil membuat tenaga dan semangat kami semakin tinggi untuk berbagi. “ Ah, pantas saja anak-anak ini betah tinggal di sini.” Pikirku.

Matahari sudah sedikit terik kala itu. Satu jam perjalanan menuju Turgo tak menyurutkan semangat kami untuk bertemu dengan mereka : anak-anak hebat Turgo. Sesuai rencana divisi program, hari itu kami akan belajar mencuci tangan dan menyikat gigi dengan baik dan benar. Kenapa kita memasukkan materi ini? Tentu saja karena materi ini penting! Anak-anak perlu tahu hal ini agar hidup mereka lebih sehat. Semua anak akan dibagikan seperangkat sikat gigi lengkap dengan pasta giginya. “Kegiatan ini pasti menyenangkan!!!

1“Materi kesehatan, cara sikat gigi dan cuci tangan”

Kami tidak datang sendiri. Beruntung kami diberi kesempatan untuk mengundang teman-teman dari Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Gadjah Mada. Merekalah yang memberikan materi sikat gigi dan cuci tangan pada anak-anak. Senang sekali melihat anak-anak begitu antusias dalam mengikuti setiap penjelasan dari teman-teman FKG. Media gambar, boneka dan permainan menjadi cara yang berhasil menjaga konsentrasi anak-anak selama materi. Hihihi, anak-anak itu kelihatan bersemangat. Bahkan saat sesi tanya jawab, mereka saling berebut bersuara. Suasana riuh membuat kegiatan semakin terlihat hidup. Anak-anak begitu hanyut dalam materi, hingga tidak terasa mereka menghabiskan waktu hampir satu jam untuk mendalami materi. Hahaha, untung ngga ada yang nangis ya karna kelamaan..

Selesai materi, anak-anak didampingi para jendelist melakukan praktik sikat gigi dan cuci tangan. Untuk memudahkan pendampingan, jendelist membagi anak-anak ke dalam dua kelompok. Praktik dilakukan di luar ruangan. Hujan deras siang itu tidak banyak berpengaruh pada semangat dan antusiasme anak-anak. Semua siap dengan sikat gigi di tangan kanan dan  segelas air di tangan kiri. Anak-anak tertawa bahagia, senang sekali melihatnya.

2“Anak-anak praktek sikat gigi”

Mungkin inilah yang disebut kepuasan berbagi, melihat semua bahagia dengan apa yang kita lakukan. Mereka (anak-anak itu) mungkin terlihat tidak memperhatikan apa yang ada dihadapan mereka, tapi mereka adalah mesin perekam terbaik. Mereka siap merekam semua kejadian dan pembelajaran yang pernah mereka terima. Benar juga kata J.Baldwin “ Anak-anak tidak pernah berhasil dalam mendengarkan orang yang lebih tua. Namun anak-anak tidak pernah gagal dalam meniru orang yang lebih tua.” Jadi, siapkah kita memberi contoh yang baik untuk mereka? Berbagilah pada mereka, pada anak-anak emas bangsa ini !

3“Jendelist dan anak Turgo berfoto bersama”

 Salam Sehat dari Turgo untuk seluruh anak-anak hebat Indonesia ^_^

By Lisna==JendelistJogja#6

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *