“Pengetahuan adalah kekuatan”
– Francis Bacon
***
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Membaca akan melahirkan sebuah pengetahuan, sehingga amat penting jika kemajuan perpustakaan dan minat gemar membaca terutama pada generasi muda di suatu negara akan berpengaruh pula pada kemajuan bangsa tersebut.
Dalam kesempatan kali ini, saya akan berbagi cerita mengenai pengalaman pertama saya menjadi seorang relawan di Komunitas Jendela Jogja. Pada minggu kedua bulan September, saya beserta tim relawan Jendela Jogja menuju ke Rumah Baca Buku “Rubaku” yang terletak di Desa Corongan, Sleman. Rubaku ini adalah salah satu daerah atau tempat yang bekerjasama dengan Jendela Jogja dalam upaya menggerakkan minat baca buku bagi anak-anak di Jogja. Selain di Rubaku, ada pula yang berada di daerah Bantul dan Ngemplak.
Pagi itu sekitar pukul 08.30 WIB kami mulai menjemput anak-anak yang biasanya datang ke “Rubaku”. Sebelum itu, kebetulan kami bertemu dengan Axel, seorang anak yang bersekolah di TK Besar, dia adalah salah satu anak yang sebelumnya juga sudah mengikuti kegiatan di Rubaku. Karena kami tidak tahu rumah setiap anak, maka Axel dengan senang hati menunjukkan kami jalan menuju rumah teman-temannya dengan mengendarai sepedanya.
Memang tidak semua anak yang kami jemput di rumahnya langsung bersedia ikut dengan kami, namun yang membuat saya terenyuh adalah usaha Axel untuk membujuk teman-temannya, bahkan saat di tengah perjalanan, ia berjumpa dengan temannya yang sedang bermain sepeda. Saya mengira bahwa Axel akan ikut bermain dengan mereka dan meninggalkan kami, ternyata tidak, dia malah membujuk teman-temannya untuk ikut bergabung bersama kami.
Setelah menjemput beberapa anak, kami pun langsung menuju Rubaku. Tak berselang lama setelah kami tiba, anak-anak lain pun mulai berdatangan, ada yang diantarkan oleh orang tuanya, ada pula yang datang dengan sekelompok temannya. Sekitar 15 anak telah berkumpul, dan kami memulai kegiatan hari ini dengan perkenalan setiap anak. Setelah mengetahui nama dan sekolah masing-masing anak, kami membaginya dalam dua kelompok. Kelompok pertama adalah Kelompok Besar, yang terdiri dari anak-anak yang sudah duduk di bangku SD dan sudah bisa membaca. Kelompok kedua adalah Kelompok Kecil, yang terdiri dari anak-anak yang belum memasuki bangku sekolah, anak-anak TK, dan belum bisa membaca. Dalam kelompok tersebut, kami pun dibagi menjadi dua untuk memandu setiap kelompok. Di dalam kelompok besar maupun kelompok kecil telah dibekali dengan satu buku yang berjudul “Petualangan Kelompok Pelangi”.
Untuk kelompok besar, karena terdiri dari anak-anak yang sudah bisa membaca, maka kami meminta mereka untuk membaca buku tersebut secara bergiliran dan membaca secara bersama-sama. Sementara dalam kelompok kecil, karena terdiri dari anak-anak yang belum memasuki bangku sekolah dan masih belum bisa membaca, kami pun mendongengkan cerita dalam buku tersebut untuk mereka. Karena anak-anak mudah bosan, sehingga tidak semua dari mereka mendengarkan dengan seksama. Meskipun Axel dan Ilyas lebih tertarik pada buku yang lain, namun beberapa kali ikut mendengarkan di beberapa bagian cerita.
Setelah menyelesaikan cerita dalam buku tersebut, kami membahas isinya yang mengandung pesan bahwa hidup damai dan saling menghargai dalam keberagaman atau perbedaan suku, ras, budaya, agama yang ada di Indonesia membuat hidup kita menjadi semakin indah dan berwarna.
Kegiatan kedua yang kami lakukan setelah membaca cerita dalam buku adalah mewarnai dengan menggunakan cat air. Anak-anak dibagi lagi menjadi tiga kelompok secara acak yang masing-masing kelompok terdiri dari lima orang. Masing-masing kelompok diberi dua buah gambar pohon yang akan diwarnai, cat air, dan wadah untuk menuangkan cat. Kemudian anak-anak di masing-masing kelompok memilih satu warna yang berbeda dari yang lain, dan mereka mulai mewarnai dengan cat air pada salah satu gambar pohon dengan ibu jarinya secara bersamaan dengan teman satu kelompoknya. Kemudian pada gambar pohon yang lain, anak-anak mewarnai dengan cat satu warna.
Pesan moral yang terkandung dalam kegiatan mewarnai ini masih menekankan pada keindahan saling menghargai dalam hidup berdampingan dengan orang yang berbeda suku, ras, agama, dan budaya dengan kita. Kemudian kegiatan ditutup dengan kesimpulan dari seluruh kegiatan yang dilakukan hari ini.
Sekian cerita pengalaman relawan dari saya. Mohon dimaafkan atas segala kekurangan yang ada pada tulisan ini.
“JENDELA!!! BAHAGIA…”.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Written by Jessika Ingesti Mucheinica