“Kak, aku sudah hafal ABC”
“Anak saya itu kalau di rumah kerjaannya cuma main hp”
“Kemarin waktu mencongak perkalian 9, aku dapat 10”
“Aku belum pernah tampil di depan orang banyak”
“Kalau sudah besar aku mau jadi pelari”
“Aku suka sama kakak, soalnya aku diajarin macem-macem”
“Bapak bolos kerja karna nonton aku tampil”
“Aku mau jadi arsitek”
“Kak, sini aku bacain buku”
“Aku sudah bisa gunting sendiri”
“Kata Bu Guru, aku paling jago baca di kelas”
“Di sekolah cuma diajarin tari kupu-kupu. Sekarang aku bisa tarian macem-macem”
“Kak, aku sudah bisa bilang RRRRRRRR”
“Sana ikut ke perpustakaan, daripada cuma nonton TV”
“Dulu, anak ini mana mau suruh baca buku. Sekarang selalu pinjam buku di perpustakaan sekolah, di Jendela. Kemarin merengek-rengek minta diajak ke perpustakaan kota”
“Ayo banyak-banyakan hafal nama negara”
“Aku sudah baca semua buku yang ada di rak ini”
“Kak lihat, gambar bungaku sudah lebih bagus kan?”
“Aku ceritain ke temen-temen kalau kemarin aku tampil di mall”
Terima kasih kak,
Sudah menyediakan perpustakaan di kampung kami
Terima kasih kak,
Sudah sabar mendengarkan kami membaca perkata
Terima kasih kak,
Sudah mengajarkan kami mewarnai gradasi
Terima kasih kak,
Sudah mengenalkan kami mainan selain mobil-mobilan
Terima kasih kak,
Sudah menemani kami main. Bapak sama Ibu lagi kerja
Terima kasih kak,
Sudah membacakan cerita-cerita yang cuma bisa kami lihat gambarnya
Terima kasih kak,
Sekarang kami tau macam-macam profesi
Terima kasih kak,
Sekarang kami tau ada nama Negara Tanzania
Mereka tidak pernah bertanya, apa yang akan kamu bawa untuk mereka.
Yang mereka tanyakan, selalu, kapan kakak datang lagi ke perpustakaan?
Tulisan ini, dikutip dari celotehan anak-anak.