Leadership is action, not position. ~Donald H. McGannon
Membaca komentar mantan sekretaris Jendela yang luar biasa di posting saya yang berjudul “Tentang Pilihan“, aku merasa perlu untuk berbagi cerita ini kepada semuanya. Cerita tentang diriku sendiri tentunya, dan bagaimana aku bisa berada di tempat ini sekarang.
To do great things is difficult; but to command great things is more difficult. –Friedrich Nietzsche
Kita mundur 14 tahun lalu, ketika aku masih di SMP (Jadi ketahuan tuanya ya? :P). Saat itu, aku salah satu dari calon ketua OSIS dari kelasku. Tentu saja, aku menolak untuk dicalonkan, karena entah kenapa keringatku selalu mengalir deras ke kepalaku setiap aku berdiri di depan orang banyak sejak aku kecil. Suaraku selalu tiba-tiba hilang dicuri angin setiap harus berbicara di depan kelas. Ya, aku bukanlah seseorang yang suka maju ke depan kelas, aku bukanlah orang yang dapat dengan percaya diri berdiri dan melihat banyak pasang mata yang memandangku.
A leader is a dealer in hope. –Napoleon Bonaparte
Baiklah, maju tiga tahun kemudian, ketika pertama kalinya aku memegang sebuah jabatan, wakil ketua kelas. Itu juga karena aku terlalu sering bolos, sehingga anak-anak kelasku dan wali kelas dengan semena-mena menunjuk aku untuk menjadi wakil ketua kelas. Hasilnya? Mudah ditebak, belum beberapa bulan aku sudah diganti karena kebiasaan bolosku masih tetap saja berlangsung, dan pekerjaan wakil ketua kelas jadi kacau balau. 😛
Any one can hold the helm when the sea is calm. –Publilius Syrus
Kemudian, kita lompat lagi tiga tahun. Saat itu aku sudah setahun berada di UGM, dan aku juga sudah menjadi anggota UKM Bridge UGM dan berlatih bridge sepenuh hatiku. Lalu hari pergantian pengurus pun tiba, dan aku dijebak oleh para senior untuk menjadi ketua UKM Bridge UGM. Inilah pertama kalinya aku benar-benar menjadi seorang pemimpin. Tentulah, kurangnya pengalaman dan kebiasaanku yang malas untuk mengadakan rapat yang resmi banyak dicerca anggota lainnya. Waktu itu aku selalu beralasan, seluruh kegiatan kita lancar, buat apa mengadakan rapat anggota lagi? Lucu juga mengingat masa-masa itu.
I start with the premise that the function of leadership is to produce more leaders, not more followers. –Ralph Nader
Ayo kita ingat empat bulan yang lalu. Saat Komunitas Jendela baru saja terbentuk. Aku terpaksa menjadi koordinator karena seluruh teman-teman yang memulai ini bersama-sama harus berangkat ke lokasi penempatan mereka masing-masing di Indonesia Mengajar. Kenapa terpaksa? Karena aku merasa tidak pantas, aku tak punya pengetahuan apapun tentang dunia pendidikan dan anak-anak. Aku gak punya pengalaman organisasi apapun yang membuatku yakin bisa membangun Jendela. Aku gak yakin sedikitpun bahwa aku akan bisa menemukan orang-orang baru yang dapat membangun Jendela. Aku gak punya kemampuan komunikasi yang hebat untuk membangun optimisme. Aku masih kurang dalam segala hal.
To be able to lead others, a man must be willing to go forward alone. Harry Truman
Tapi, kemudian, semangat para volunteer baru membantuku terus menerus menemukan keyakinan diri. Pelajaran demi pelajaran datang tak terduga. Setiap pujian yang dilemparkan kepadaku membuatku ketakutan, karena aku merasa belum belajar cukup banyak. Tulisan ini didedikasikan untuk seluruh volunteer Komunitas Jendela, Donatur, dan anak-anak. Terus ajarkan aku tentang semua hal yang belum aku ketahui. Kritiklah, jika memang kalian merasa aku melakukan kesalahan. Tersenyumlah, jika kalian merasa aku melakukan suatu hal yang benar. Terima kasih banyak untuk semua pelajaran di masa lalu, dan pelajaran yang menantiku di masa depan dari kalian. Aku berutang banyak budi pada kalian semua.
A man is only a leader when a follower stands beside him. ~Mark Brouwer